merawat kulit sensitif dengan skincare

Merawat Kulit Sensitif dengan Pembersih dan Pelembap yang Tepat

Permasalahan kulit sensitif cukup banyak dialami di masyarakat. Sekitar 60% perempuan dan 40% laki-laki memiliki kulit sensitif. Ini berdasarkan studi epidemiologi yang dilakukan di Jepang, Amerika Serikat, Rusia, dan beberapa negara Eropa. Di Indonesia, menurut studi di universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, ditengarai 40,6% orang Indonesia mengaku memiliki kulit sensitif, terutama di wajah.

Kulit sensitif adalah sindrom sensorik. “Ditandai dengan munculnya sensasi yang tidak menyenangkan, seperti rasa perih, terbakar, nyeri, gatal dan kesemutan,” ungkap Dr. apt. Lusy Noviani, M.M, praktisi farmasi dan dosen di Universitas Atma Jaya, Jakarta.

Pada dasarnya, ada dua hal yang berkaitan dalam kulit sensitif, yaitu skin barrier yang kurang baik, dan neuroinflamasi. Skin barrier adalah lapisan terluar dari epidermis kulit, yaitu stratum corneum. Tersusun atas sel-sel kulit mati (korneosit), lipid/minyak, dan faktor-faktor pelembap alami yang strukturnya menyerupai susunan batu bata dan semen.

Korneosit berfungsi sebagai “batu bata”, dan lipid sebagai “semen” yang menjaga susunan batu bata dan menjaga kelembapan kulit. Bila skin barrier ini rusak, maka berbagai zat asing seperti alergen, polutan, dan lain-lain bisa masuk dan mengiritasi kulit.

Kulit sensitif bisa tampak kemerahan, bisa juga tampak normal. “Biasanya orang baru menyadarinya ketika sudah muncul gejala. Padahal bisa saja bawaan kulitnya memang sensitif, meski belum ada gejala apa-apa,” lanjut Lusy, dalam Webinar Kefarmasian bertajuk “Kulit Sensitif dan Pentingnya Pemilihan Skincare yang Tepat” bersama Cetaphil dan OTC Digest, Sabtu (15/11/2023).

Berikut ini lima tanda kulit sensitif yang bisa dikenali:

1. Berkurangnya pelindung lipid/protein

2. Kulit kering karena permeabilitas kulit berkurang

3. Kulit terasa kasar akibat pengelupasan kulit yang tidak normal

4. Kulit teriritasi, gatal, terbakar, dan perih akibat inflamasi

5. Kulit terasa kaku dan tidak nyaman

 

Merawat Kulit Sensitif

Merawat kulit sensitif butuh perhatian ekstra. Tidak bisa asal memilih produk; salah-salah, kulit teriritasi dan muncul berbagai masalah yang makin pelik. Lusy mengingatkan, pertama kali, tanyakan dulu pembersih yang digunakan pasien. “Hindari produk yang bisa mengikis skin barrier. Pembersih harus efektif membersihkan kulit, tanpa menghilangkan minyak alami kulit,” terang Lusy.

Tanyakan pula pada pasien, keluhan apa yang dirasakannya. “Misalnya keluhan kulit kering, maka harus dijaga kelembapannya,” lanjut Lusy. Untuk perawatannya, dibutuhkan pelembap yang tepat. Misalnya yang mengandung niacinamide, D panthenol (pro vitamin B5, dan gliserin).

Agar pelembap efektif, beri edukasi kepada pasien untuk mengaplikasikan pelembap dengan cara yang tepat. “Aplikasikan pelembap saat pori-pori kulit terbuka yaitu tiga menit setelah mandi, dan dalam jumlah yang cukup,” terang Lusy. Pelembap juga perlu digunakan dalam jangka panjang, untuk memelihara kesehatan kulit meki keluhan kulit senitif sudah membaik.

 

Cetaphil Core untuk Kulit Sensitif

Cetaphile Core terdiri dari tiga produk: Cetaphil Gentle Skin Cleanser, Cetaphil Moisturizing Cream, dan Cetaphil Moisturizing Lotion. “Formulasi Cetaphil Core ditambahkan tiga zat aktif: gliserin, niacinamide, dan D panthenol. Campuran ketiganya berperan dalam memperbaiki fungsi skin barrier. Selain itu, niacinamide dan panthenol memiliki efek antiinflamasi, sehingga terbukti bahwa formulasi baru terbukti secara klinis mnurunkan ekskresi mediator inflamasi,” papar Sunarko, HCP Channel Activation Manager PT Galderma Indonesia Healthcare.

Membicarakan kulit sensitif, setidaknya ada empat hal yang perlu diperbaiki: ceramide, korneodesmosin, filagrin, dan iflamasi. Di kulit, terdapat 15 kelas ceramide yang esensial untuk kulit. Bila komposisi kelas ceramide di kulit mengalami gangguan, muncullah berbagai keluhan pada kulit seperti kulit kering, dermatitis atopi, atau psoriasis.

“Niacinamide terbukti bisa merangsang produksi alamiah ceramide di kulit, dengan cara merangsang peningkatan enzim SPT, yang berperan dalam proses sphingolipid,” terang Narko. Studi in vitro menemukan, kandungan niacinamide dalam Cetaphil Core mampu meningkatkan sintesis ceramide sampai 36%.

Korneodesmosin adalah protein pada korneodesmosom, yang berfungsi mengikat korneosit dengan korneosit lain. “Peranan korneodesmosin sangat penting, agar kulit tak mudah terkelupas,” ujar Narko. Gangguan pada korneodesmosin akan membuat kulit mudah mengelupas, dan bisa terjadi peeling skin syndrome. “Teryata campuran tiga zat aktif Cetaphil Core mampu meningkatkan korneodesmosin 34%, sehingga keutuhan dan fungsi skin barrier akan makin membaik,” imbuhnya.

Adapun filaggrin juga esensial untuk kesehatan kulit. Filaggrin merupakan singkatan dari filament aggregating protein. “Jadi awalnnya berbentu filament atau benang-benang. Dalam perkembangannya, filaggrin akan melepaskan filaggrin breakdown product, salah satunya asam amino yang disebut arginine,” jelas Narko.

Filaggrin breakdown product berperan sebagai NMF (natural moisturizing factor), yang berperan menjaga kelembapan kulit dengan menahan air agar tidak mudah menguap. Kulit yang kekurangan NMF ataupun filagrin biasanya cenderung kering, seperti yang dialami oleh pasien dermatitis atopi. “Dengan meningkatkan ekspresi filagrin di kulit, fungsi skin barrier akan membaik dan kulit menjadi lebih lembap. Studi menemukan, ekspresi filagrin naik 56% setelah menggunakan Cetaphil Core,” ujar Narko.

Terakhir, reaksi neuroinflamasi yang kerap terjadi pada kulit sensitif, juga perlu dikurangi. Menurut studi, ekspresi mediator inflamasi turun 21% dan keluhan kulit sensitif membaik setelah menggunakan Cetaphil Moisturizing Cream atau Lotion.

Cetaphil Gentle Skin Cleanser (GSC) bisa digunakan untuk semua jenis kulit, termasuk kulit sensitif. “Karena formulanya yang begitu lembut, Cetaphil GSC bisa digunakan dengan atau tanpa harus dibasuh dengan air. Bisa diseka saja dengan handuk halus atau kapas,” ucap Narko. “Efektif membersihkan kulit tanpa membuatnya kering; 92% pasie merasa kulitnya lebih lembut setlah menggunakan Cetaphil GSC,” tambahnya.

Cetaphil Moisturizing Cream (MC) bisa digunakan untuk wajah, leher, dan seluruh tubuh. “Direkomendasikan untuk kulit kering atau sangat kering. Efektif memperbaiki skin barrier setelah satu minggu pemakaian,” jelas Narko. Setelah pemakaian dua minggu, tekstur kulit makin bagus, kkeringan brkurang, kulit makin halus, dan tanda-tanda kulit sensitif menurun 63%.

Cetaphil Moisturizing Lotion juga bisa diaplikasikan ke wajah, leher, dan seluruh tubuh. Diindikasikan untuk kulit sensitif yang normal. Cocok untuk kulit yang lebih berminyak misalnya pada wajah, dan area berambut seperti kaki/tangan karena teksturnya lebih ringan dibandingkan Cetaphil MC, sehingga lebih mudah diserap dan lebih nyaman untuk area kulit yang berminyak/berambut.

Tampak bahwa hidrasi kulit membaik dan bertahan selama 48 jam dengan sekali pemakaian. Setelah pemakaian selama 28 hari, tekstur kulit membaik. “Yang tadinya kering jadi lebih lembap, kulit yang kasar pun jadi halus. Tanda-tanda sensitivitas kulit pun menurun,” tutur Narko.

Cetaphil Core efektif merawat kulit sensitif, dengan meredakan lima tanda kulit sensitif. Mampu memperbaiki skin barrier, meningkatkan tekstur kulit menjadi lebih halus, melembapkan kulit yang kering, mengurangi rasa kencang dan tertarik pada kulit, serta mengurangi iritasi. “Semua produk Cetaphil bebas pewangi dan paraben, tidak komedogenik, dan bersifat hipoalergenik,” pungkas Narko. (nid)

___________________________________________________

Ilustrasi: Lifestylememory on Freepik