membedakan antara lelah dan kelelahan

Membedakan antara Lelah atau Kelelahan, dan Bagaimana Mengatasinya?

Merasa lelah (tired) wajar dirasakan oleh setiap orang. Ini bisa disebabkan oleh kurang tidur, perubahan rutinitas atau muncul stressor tertentu. Apapun alasannya, rasa lelah dapat mendorong ke batas emosional dan mental kita. Dalam beberapa kasus, muncul rasa lelah ekstrim. Ini disebut kelelahan (exhaustion).

Untuk membedakan antara lelah atau kelelahan, Anda perlu mengetahui tanda kelelahan dan cara untuk mencegahnya agar tidak mempengaruhi kualitas hidup Anda dan orang di sekitar Anda. 

“Kelelahan jika berlanjut dari hari ke hari, berpotensi mempengaruhi kesehatan (fisik dan mental), juga keselamatan Anda,” terang Carol DerSarkissian, MD, direktur medis di Ezra Health, New York (AS), melansir WebMD. 

Kelelahan bukanlah gangguan mental. Tetapi bisa memicu kecemasan, depresi, bipolar, gangguan tidur, anemia, ketidakseimbangan elektrolit, diabetes, obesitas, hingga penyakit infeksi. 

Penyebab umum kelelahan biasanya adalah pilihan gaya hidup, seperti penggunan obat terlarang atau alkohol, intensitas olahraga terlalu tinggi yang tidak diikuti istirahat cukup, kurang tidur, pola makan tidak sehat. Dan penggunaan obat antihistamin (anti-alergi). 

Kelelahan normalnya tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi lain cerita jika gejala kelelahan disertai dengan kurangnya energi fisik/mental, selalu mengantuk, tertidur saat sedang mengemudi, hingga kesulitan untuk berkonsentrasi, mengingat dan menjaga emosi. 

Ini semua memicu kelelahan

Kelelahan bisa mempengaruhi aktivitas harian; Anda terlalu lelah untuk melakukan tugas biasa. Berikut tanda seseorang yang mengalami kelelahan: 

1. Kecemasan atau depresi

Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan atau depresi, bisa sangat kelelahan. “Depresi mempengaruhi pola tidur. Membuat sulit tidur, atau Anda tidak bisa tidur dalam waktu lama. Kurang energi terkait depresi bisa membuat Anda tidak mampu menyelesaikan aktivitas normal,” kata Dr. DerSarKissian. 

Kecemasan juga bisa melumpuhkan bagi mereka yang mengalami kekhawatiran tak terkendali sepanjang hari. Gejalanya termasuk lekas marah dan kelelahan yang ekstrim. 

2. Berrkurangnya kemampuan menentukan tujuan 

Kelelahan akan menyebabkan Anda tidak memiliki energi untuk menentukan tujuan dan konsisten pada tujuan tersebut. Anda mungkin dapat membuat tujuan, tetapi Anda akan mengesampingkannya dan tidak yakin kapan akan kembali ke sana, Dr. DerSarKissian menambahkan. 

3. Sulit konsentrasi

Kurangnya konsentrasi terjadi saat Anda kelelahan dan tidak dapat fokus pada tugas yang telah Anda mulai. Anda mungkin memiliki tugas penting yang harus diselesaikan, tetapi Anda hanya mampu bertahan beberapa menit sebelum akhirnya menjadi frustasi dan menyerah. 

4. Menarik diri 

Kelelahan juga berdampak buruk kemampuan untuk menjaga hubungan, baik pada orang-orang terdekat atau lingkungan sekitar Anda. 

Mengatasi kelelahan

Mengetahui penyebab kelelahan sangat penting untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan. Tetapi secara umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelelahan, yakni:

1. Pola tidur

Cukup tidur sangat penting agar tubuh berfungsi normal. Cobalah penuhi kebutuhan tidur 7-8 jam per malam. 

Penting untuk mengatur suasana kamar agar Anda lebih mudah mengantuk, seperti matikan lampu dan atur suhu ruangan senyaman mungkin. Anda juga bisa menuliskan kekhawatiran Anda ke dalam jurnal sebelum tidur, sehingga Anda bisa melepaskannya saat tidur. 

2. Merubah pola makan

Hindari konsumsi kafein (kopi, teh, minuman ringan, dan minuman berenergi) untuk mengatur ulang tubuh Anda. “Setelah sebulan, perhatikan bagaimana perasaan Anda,” saran Dr. DerSarKissian.

Penting untuk dicatat, menghentikan kafein bisa menyebabkan sakit kepala dan perubahan mood di awalnya. Tubuh membutuhkan penyesuaian beberapa waktu untuk menghilangkan efek tersebut. 

3. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang konsisten dapat memperbaiki gejala. Memulai berolahraga mungkin tampak seperti hambatan besar jika Anda merasa lelah, tetapi hanya dengan bergerak selama 15 menit sehari dapat meningkatkan kadar energi Anda. 

4. Psikoterapi

Lakukan sesi konseling dengan psikolog/psikiater untuk membahas penyebab stres dalam hidup Anda. (jie)