akar valerian meningkatkan kualitas tidur
akar valerian untuk obat insomnia

Benarkah Akar Valerian Efektif Meningkatkan Kualitas Tidur?

Gangguan tidur, seperti insomnia, mempengaruhi sekitar sepertiga populasi dewasa di seluruh dunia. Ekstrak akar valerian (Valeriana officinalis) telah lama – sejak periode Yunani dan Romawi kuno – digunakan sebagai ramuan untuk meningkatkan kualitas tidur, mengatasi insomnia.

Riset Ancoli S, dkk, di jurnal Sleep menjelaskan bahwa sekitar 40% orang dewasa yang mengalami insomnia menggunakan obat-obat OTC (over-the-counter / obat bebas) atau konsumsi alkohol untuk membantu merangsang tidur. Hanya sekitar seperempatnya yang menggunakan obat resep setidaknya sekali. 

Namun hanya ada bukti ilmiah terbatas yang mendukung kemanjuran banyak obat untuk insomnia ini, termasuk antihistamin (anti alergi), kloral hidrat (obat penenang), barbiturat (obat untuk gangguan kecemasan), triptofan dan melatonin. Dan meskipun benzodiazepine (antidepresan) diketahui efektif untuk mengatasi insomnia, manfaat klinisnya kecil (<1 jam peningkatan tidur). 

Para peneliti kemudian mengalihkan pandangannya pada obat tradisional, seperti akar valerian, untuk menguji manfaatnya mengatasi insomnia secara klinis. Tim dari University of California melakukan meta-analisis dari 16 riset terkait pengguanaan akar valerian untuk gangguan tidur. Melibatkan 1093 partisipan. 

Hasil dikotomis kualitas tidur (meningkat atau tidak) dilaporkan oleh 6 penelitian dan menunjukkan manfaat signifikan peningkatan kualitas tidur. Riset yang diterbitkan di the American Journal of Medicine ini menjelaskan, bukti yang ada menunjukkan bahwa valerian dapat meningkatkan kualitas tidur tanpa menimbulkan efek samping. Namun, penelitian di masa depan harus menilai kisaran dosis sediaan valerian. 

Reviu Susan Hadley, et al di jurnal American Family Physician menjelaskan pemberian ekstrak valerian dosis tunggal (450 dan 900 mg) dapat meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan latensi tidur, tapi total waktu tidur tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan berbagai studi, Susan dan tim menjelaskan dosis efektif ekstrak akar valerian untuk pengobatan insomnia berkisar antara 300 – 600 mg. Dosis setara akar valerian (herbal kering) adalah 2 – 3 gram, direndam dalam satu cangkir air panas selama 10-15 menit. Produk tersebut dikonsumsi 2 jam sampai 30 menit sebelum tidur.  

Cara kerja ekstrak valerian 

Senyawa spesifik dalam tanaman ini – disebut valerenic acid dan valereno – bekerja pada reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid). Ini adalah neurotransmitter, pembawa pesan kimia yang mengatur impuls saraf di sistem saraf pusat. 

GABA dikenal menghasilkan efek menenangkan, berperan penting dalam mengendalikan hiperaktivitas sel saraf yang terkait dengan kecemasan, stres dan ketakutan. Ia juga bertanggung jawab untuk mengatur tidur. Valerenic acid diketahui dapat menghambat enzim yang menghancurkan GABA. 

Selama ini, obat-obatan yang digunakan untuk memberikan efek sedasi ialah barbiturat. Ini adalah obat anestasi yang bekerja memacu GABA. Dalam sebuah penelitian pada mencit, dibuktikan ekstrak valerian tidak dapat memperpanjang waktu tidur mencit yang diberi barbiturat.

Namun, pemberian valerian sendiri memperpanjang waktu tidur mencit. Dibandingkan kelompok yang tidak diberi ekstrak valerian, makin tinggi dosis valerian makin panjang waktu tidur mencit.

Perlu diperhatikan, walau jarang terjadi, ekstrak akar valerian dapat menimbulkan efek samping berupa sakit kepala, pusing dan gangguan pencernaan.

Beberapa produk yang mengandung ekstrak akar valerian mungkin memiliki dosis yang lebih kecil (<300 mg), tetapi biasanya dikombinasikan dengan herbal lain, seperti biji pala, akar eleuthro ginseng dan tanaman senega, untuk meningkatkan evektifitas obat sekaligus meminimalkan efek samping. (jie)