penderita diabetes rentan alami radang gusi
diabetes dan radang gusi

Awas, Penderita Diabates Rentan Alami Radang Gusi

“Mulutmu tidak berbohong”. Gusi bengkak, berdarah, gigi goyang atau ompong dan bau mulut merupakan tanda penyakit gusi. Jika Anda penderita diabetes, Anda berisiko lebih tinggi terkena gingivitis (radang gusi tahap awal) dan periodontitis (radang gusi tahap lanjut).

Masyarakat Indonesia menyukai makanan/minuman manis, yang adalah salah satu penyebab diabetes melitus tipe 2 (diabetes karena gaya hidup). Survei Pepsodent tahun 2022 (melibatkan 1.142 orang dewasa) menunjukkan bahwa 66% orang tua sebenarnya merasa khawatir akan kesehatan gigi dan mulut mereka karena asupan gula. 

Drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar PDGI menjelaskan, sisa makanan atau minuman manis di gigi menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat. Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat di gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang. 

Sebuah studi menunjukkan, saat seseorang mengonsumsi 1-2 porsi minuman berpemanis setiap hari, maka risiko gigi berlubangnya meningkat hingga 31%,” ujar drg. Usman, di sela-sela pembukaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023, Selasa (12/9/2023). 

Prof. drg. Suryono, SH, MM, PhD, Ketua AFDOKGI sekaligus Dekan FKG UGM menambahkan, ada hubungan antara penyakit sistemik, seperti diabetes, dengan kesehatan mulut dan gigi. 

“Orang yang gulanya tinggi, biasanya punya ciri gigi goyang (menandakan ada radang gusi; baik gingivitisatau periodontitis), bau napasnya seperti aseton (cairan pembersih kuteks). Di saat kondisi kebersihan mulutnya jelek, memacu zat inflamasi yang menaikkan kadar gula darah. Begitu juga sebaliknya,” terang Prof. Suryono. 

Masalah radang gusi pada penderita diabetes diawali dari penumpukan plak. Lebih dari 500 jenis bakteri dapat ditemukan dalam plak. Bakteri mulut pada penderita diabetes tidak berbeda dengan orang yang tidak menderita diabetes. Perbedaannya terletak pada sifat dan intensitas respons inflamasi tubuh terhadap bakteri. 

Pada penderita diabetes – terutama yang gulanya tidak terkontrol – mengalami respons peradangan yang lebih parah, bisa mengakibatkan hilangnya jaringan pendukung gigi (gusi, akar gigi, dll). 

Kondisi mulut kering juga lebih sering dialami orang diabetes. Dapat disebabkan oleh penuaan (faktor usia), obat-obatan tertentu, tetapi juga merupakan komplikasi diabetes. Kurangnya air liur berarti sisa makanan, gula, asam dan bakteri lebih sulit hilang. Akibatnya, mulut kering bisa memicu radang gusi dan kerusakan gigi.  

Selain itu diabetes juga akan mengakibatkan kadar glukosa di air liur bertambah. Bersama-sama, masalah-masalah tersebut bisa menyebabkan infeksi jamur. 

Sikat gigi lebih sering

Tingginya risiko penderita diabetes alami radang gusi menyebabkan mereka harus lebih perhatian terhadap kesehatan gigi dan mulut. 

Drg. Usman mengatakan, “Kita tentu tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak, tapi konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, dan rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.”

Selain itu, Prof. Usman menyarankan untuk mencontoh perilaku masyarakat Jepang yang lebih kerap gosok gigi, bahkan sehabis makan siangpun mereka gosok gigi. “Saya juga pernah melakukan penelitian di pondok pesantren, gosok gigi sesuai sunnah Nabi, minimal 5 kali sehari. Setelah diteliti indeks radang gusi menurun, termasuk plak, dibanding yang gosok gigi 2 kali sehari,” ujarnya. 

Tidak kalah penting adalah cara menyikat gigi dan pemilihan sikat gigi yang benar. Sangat dianjurkan memilih sikat gigi berbulu lembut/sedang (jangan berbulu kasar), dan menyikat gigi tidak perlu ‘sekuat’ tenaga. 

“Kebanyakan orang milih sikatnya salah, bulunya terlalu keras, dan harus mantap menyikatnya. Ini menyebabkan abrasi, lapisan email (gigi) terkikis. Itu sebenarnya cuma membersihkan plak saja, menyikat tanpa tekanan asal dilakukan dengan benar maka akan bersih,” tutup Prof. Usman. (jie)

Baca juga: Penyakit Dari Mulut Turun Ke Jantung