stimulasi berdasarkan usia anak
stimulasi berdasarkan usia anak

Stimulasi Berdasarkan Usia, Bermain itu Penting

Setiap orangtua menginginkan anaknya sehat dan pintar. Terkait anak pintar/cerdas, tidak cukup hanya nutrisi tetapi juga stimulasi berdasarkan usia agar otak anak berkembang optimal. 

Saat lahir, berat otak 400 gram, tapi dalam 24 bulan pertumbuhannya sangat pesat sampai 1.200 gram. Setelah itu berhenti dan sedikit bertambah, yakni 1.400 gram hingga dewasa. 

Kualitas otak dipengaruhi oleh banyaknya sel otak, yakni titik-titik saraf di otak yang belum saling berhubungan. Stimulasi menyebabkan terbentuknya serabut halus seperti benang di sel-sel otak. 

Lama kelamaan antara satu benang dengan yang lain tersambung dan terhubung, sehingga terbentuk serabur saraf yang kompleks; inilah sinaps. Makin banyak sinaps yang terbentuk, makin kompleks kemampuan otak anak, yang berarti anak makin pintar.

Stimulasi berdasarkan usia perlu dilakukan setiap hari, bahkan sejak di dalam kandungan untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus pula merangsang motorik halus dan kasarnya.

Misalnya dimulai dengan memperdengarkan musik klasik atau ayat-ayat suci A-Quran sejak di dalam kandungan. Atau dengan memeluk dan mengajaknya ngobrol atau bernyanyi sambil menggantikan popok. Kemudian bermain sesuai usianya. 

Dalam laman resmi Kementerian Kesehatan dijelaskan contoh stimulasi berdasarkan usia: 

1. Bayi 0-1 bulan

  1. Ketika bayi rewel dipeluk dengan kasih sayang
  2. Meletakkan benda yang bergerak-gerak di atas bayi
  3. Melatih menelungkupkan bayi
  4. Mengajak bayi tersenyum

2. Bayi 1-4 bulan

  1. Bayi dipeluk, dicium atau dinyanyikan lagu 
  2. Mengajak bicara bayi, menirukan gerak dan mimik bayi, diperdengarkan suara lainnya
  3. Melatih bayi membalik badan (ditelungkupkan)
  4. Melatih bayi mengenggam

3. Bayi 4-6 bulan

  1. Melatih bayi duduk
  2. Melatih bayi menggunakan kedua tangan memegang benda
  3. Melatih bayi menirukan bunyi (bermain ci-luk-bada-da)

4. Bayi 6-9 bulan

  1. Melatih mengangkat bayi untuk berdiri
  2. Melatih bayi memasukan/mengeluarkan benda dari suatu wadah
  3. Memperlihatkan gambar dan menyebutkan namanya
  4. Mengajak bayi dengan cara/bentuk permainan bersama-sama

5. Bayi 9-12 bulan

  1. Melatih bayi berjalan berdiri
  2. Melatih bayi menggelindingkan bola
  3. Melatih bayi corat-coret menggambar
  4. Mengajak bayi makan bersama keluarga

6. Bayi 12-18 bulan

  1. Melatih anak naik turun tangga 
  2. Bermain melempar dan menangkap bola
  3. Melatih menunjuk dan menyebut bagian tubuh
  4. Memberi kesempatan anak melepas baju

7. Bayi 18-24 bulan

  1. Melatih keseimbangan anak berdiri dengan satu kaki bergantian
  2. Melatih anak menggambar bulatan, segitiga
  3. Melatih anak mau menceritakan apa yang dilihatnya
  4. Melatih anak tentang kebersihan diri (buang air kecil/besar pada tempatnya)
  5. Mengajak anak bermain bola dan melompatnya
  6. Mengajak untuk ikut bernyanyi

8. Bayi 2-3 tahun

  1. Melatih anak berdiri dengan satu kaki
  2. Bermain menyusun balok
  3. Melatih anak mengenal bentuk benda dan warnanya
  4. Melatih anak tentang kebersihan diri seperti mencuci kaki, buang air kecil/besar di toilet
  5. Melatih anak dibaju sendiri
  6. Sering mengajak anak keluar (tempat bermain, toko, kebun binatang, dll)

Festival Anak Generasi Maju

Dalam rangka mendukung pertumbuhan anak usia dini yang maksimal, Danone Specialized Nutrition (SN)Indonesia menghadirkan rangkaian kegiatan edukatif, melalui Festival Anak Generasi Maju, di 15 kota/kabupaten di Indonesia. 

Anggi Morika Septie, Marketing Manager SGM Eksplor, menjelaskan bahwa kegiatan Festival Anak Generasi Maju ini hadir untuk memberikan manfaat langsung untuk ibu dan si kecil. Yakni lewat permainan stimulasi edukatif menjadi pilot melalui Area Kendali Pesawat, Area Terbang, dan Area Latihan Pilot, dan mengikuti lomba mewarnai. 

Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, Psi, menekankan beragam permainan stimulasi dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan dan mengasah kemampuan berpikir cepat, berani, dan memiliki fisik yang kuat sekaligus semangat pantang menyerah. 

“Misalnya, pada Area Kendali Pesawat, kemampuan berpikir cepat anak diasah dengan menyusun balok bertingkat, menyusun potongan puzzle dan permainan digital mencocokkan bentuk dan pola pesawat,” ujarnya. 

Permainan di Area Terbang dapat membuat anak lebih berani dengan menjelajah labirin. Di Area Latihan Pilot, kemampuan motorik dan semangat tidak gampang menyerah diasah dengan mendaki panjat tebing sederhana serta melewati jembatan kanopi, dll. 

Lebih jauh Anggi menjelaskan kegiatan Festival Anak Generasi Maju diharapkan dapat menjangkau lebih dari 14 ribu anak di 15 kota/kabupaten di Indonesia. Kegiatan ini akan berlangsung mulai dari 5 Agustus hingga 5 November 2023. (jie)

Baca juga: Bermain Bentuk Kata, Cara Gampang Stimulasi Kemampuan Bicara, Visual dan Memori Anak Sekaligus