kopi meningkatkan kemampuan psikomotorik
manfaat kopi

Tidak Hanya Pada Kewaspadaan, Kopi Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik

Selama ini kita mengenal kopi sebagai stimulan, tetapi dalam studi di Portugis terbukti kopi meningkatkan kemampuan psikomotorik. 

Sebagai stimulan kopi bermanfaat meningkatkan kewaspadaan (alertness), konsentrasi, semangat hingga performa kerja. Sementara kemampuan psikomotorik berkaitan dengan hubungan kerja otot dan menyebabkan gerakan tubuh; berkaitan dengan aktivitas fisik. 

Ada asumsi dasar bahwa kopi tidak hanya berpengaruh pada tingkat kewaspadaan, tetapi sekaligus meningkatkan kemampuan psikomotorik. 

“Dengan meningkatkan pemahaman tentang mekanisme yang mendasarinya, kami membuka jalan untuk menyelidiki faktor-faktor yang bisa mempengaruhinya, bahkan mengeksplorasi potensi manfaat dari mekanisme tersebut,” ujar Nuno Sousa, MD, PhD, salah satu peneliti dari University of Minho, Braga, Portugis.  

Tidak semuanya karena kafein

Zat spesial dalam kopi, seperti kafein dan asam klorogenik, sudah diteliti memiliki efek psikoaktif, tetapi dampak psikologis dari konsumsi kopi /kafein masih dalam perdebatan. 

Peneliti ‘meneropong’ dampak konsumsi kopi pada konektivitas sel-sel otak saat kondisi istirahat menggunakan alat functional magnetic resonance imaging (fMRI). Riset ini melibatkan 47 orang dewasa sehat (rerata usia 30 tahun) yang minimal minum satu cangkir kopi per hari. 

Mereka dilarang makan atau minum sesuatu yang mengandung kafein minimal 3 jam sebelum fMRI. Untuk mengetahui dampak spesifik kafein, 30 peserta (27 wanita) diberi minuman air putih hangat yang mengandung kafein, tetapi mereka tidak diberi kopi.   

Para peneliti melakukan dua kali pemindaian fMRI – satu sebelum, dan satu lagi 30 menit setelah minum kopi atau air berkafein. Baik kopi atau air putih berkafein menyebabkan penurunan konektivitas mode “default(standar)” otak, yang biasanya aktif selama tubuh dalam keadaan istirahat. 

Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi kopi atau kafein meningkatkan kadar kesiapan, untuk beralih dari keadaan istirahat ke “ready for action”.

Peneliti juga melihat, minum kopi meningkatkan konektivitas di jaringan visual dan kontrol eksekutif (perencanaan, pengambilan keputusan hingga penyelesaian masalah). Namun ini tidak terjadi pada individu yang meminum air putih berkafein. 

“Sederhananya, mereka menunjukkan tingkat kesiapan yang tinggi, menjadi lebih reponsif dan memperhatikan rangsangan eksternal setelah minum kopi,” ujar Maria Picó-Pérez, PhD, penulis utama riset. Ini menegaskan bila fungsi psikomotorik lebih siap untuk digunakan. 

Efek spesifik kopi, “kemungkinan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti aroma dan rasa kopi yang berbeda, atau ekspektasi psikologis setelah minum kopi,” tulis peneliti di jurnal Frontiers in Behavioral Neuroscience

Para peneliti melaporkan bahwa pengamatan dapat memberikan landasan ilmiah pada anggapan bila tidak hanya bersifat stimulan, kopi meningkatkan kemampuan psikomotorik. Peneliti menjelaskan studi lebih lanjut diperlukan untuk membedakan efek kafein dari seluruh pengalaman minum kopi. (jie)