kapan perlu ke ugd karena migrain

Kapan Perlu ke UGD Karena Migrain?

Hampir setiap orang pernah mengalami sakit kepala sebelah atau migrain. Biasanya migrain akan sembuh sendiri setelah tidur malam, atau minum obat sakit kepala. Tetapi pada beberapa kasus sakit kepala berlanjut, bahkan lebih berat. Dalam kondisi seperti ini Anda perlu ke rumah sakit. 

Beberapa gejala migrain merupakan penanda bahwa Anda perlu konsultasi dokter atau segera mencari pertolongan ke UGD (unit gawat darurat). Ini bisa menjadi sinyal masalah medis yang lebih serius. 

Kapan harus ke UGD karena migrain

Sakit kepala adalah penyebab umum yang sering membuat seseorang pergi ke dokter, walau kerap kali bukan penyakit serius. Tetapi ada kalanya masuk akal untuk pergi ke UGD.  

Gejala migrain yang lebih berat dari biasanya

Melansir Webmd, gejala migrain yang lebih berat dari biasanya bisa menjadi petunjuk Anda perlu ke UGD. Gejala tersebut mungkin menandakan keadaan darurat yang mengancam jiwa, seperti: 

  1. Serangan stroke
  2. Infeksi otak (meningitis)
  3. Aneurisma, sebuah benjolan di pembuluh darah otak yang bisa sewaktu-waktu pecah dan menyebabkan stroke perdarahan

Gejala migrain muncul lebih cepat dari biasanya

Biasanya serangan migrain memburuk secara bertahap selama berjam-jam berikutnya. Anda mungkin merasakan perubahan perasaan selama beberapa hari sebelum sakit kepala dimulai. 

Tetapi, “jika Anda tiba-tiba mengalami sakit kepala berat, pergilah ke UGD. Ini disebut sakit kepala ‘petir’, karena Anda tiba-tiba diserang rasa sakit yang parah. Ini bisa menjadi tanda stroke, bukan migrain,” terang Melinda Ratini, MS, DO, assistant professor di Departemen Kedokteran Keluarga, Philadelphia College of Osteopathic Medicine, Amerika Serikat.

Migrain yang tidak kunjung sembuh

Migrain berat ini bisa bertahan hingga 72 jam (3 hari) dan tidak kunjung membaik, bahkan dengan obat sakit kepala. 

Perlu segera ke UGD untuk serangan migrain yang seperti ini, disebut juga status migrainosus. Atau, bergegas mencari perawatan darurat jika migrain berat disertai gejala: 

  1. Demam tinggi, kaku leher, kebas (mati rasa), kelemahan otot, bingung, pandangan kabur atau tidak bisa melihat. 
  2. Kesulitan berbicara atau berjalan
  3. Kehilangan kesadaran atau mual muntah yang tidak terkontrol
  4. Sensitif terhadap cahaya atau ruam tiba-tiba
  5. Sakit kepala yang diikuti dengan terjatuh
  6. Sakit kepala memburuk saat batuk dan bergerak tiba-tiba
  7. Anda berusia 50 tahun lebih
  8. Tidak bisa berdiri, bahkan saat Anda berpegangan
  9. Salah satu kelopak mata turun

“Jika orang yang Anda cintai menderita migrain jenis ini, pergilah bersama mereka ke rumah sakit dan jelaskan kepada petugas,” imbuh Dr. Ratini. 

Kapan harus ke neurolog

Ada baiknya jangan pergi ke UGD untuk migrain yang sering terjadi atau sakit kepala yang mengganggu tetapi tidak membaik dengan pengobatan. Dokter di UGD bukanlah spesialis migrain. Buatlah janji dengan doker ahli saraf (neurolog). 

Catat gejala migrain berulang, tulis kapan itu terjadi dan perawatan apa yang berhasil atau tidak membantu. Bagikan info itu dengan dokter Anda, dr. Ratini menyarankan. (jie)