berkumur povidone iodine mengatasi ispa

Berkumur, Cara Efektif Redakan ISPA

Common cold atau selesma kerap menyerang di musim panca roba seperti sekarang. Selesma merupakan infeksi saluran napas atas (ISPA) yang menyebabkan keluhan hidung meler, bersin, batuk, dan sakit tenggorokan. Umumnya, selesma disebabkan oleh virus, dan akan sembuh sendiri dalam 3 – 10 hari.

Namun demikian, bukan berarti selesma bisa dianggap sepele. “ISPA bisa menurunkan produktivitas. ISPA juga bisa menimbulkan komplikasi serius seperti sinusitis, bronchitis dan pneumonia. Pada pasien asma, ISPA bisa memicu asma kambuh,” tutur Dr. apt. Lusy Noviani, MM, praktisi farmasi dan dosen di Fakultas Farmasi Atma Jaya Indonesia Jakarta.

Pengobatan ISPA umumnya bersifat untuk meringankan gejala. Antibiotik hanya diperlukan bila sudah terkonfirmasi ada infeksi oleh bakteri. Sebenarnya ad acara sederhana yang cukup efektif untuk membantu pengobatan, yaitu berkumur. “Berkumur merupakan salah satu cara untuk membuang partikl-partikel di mulut,” ujar Lusy. Dengan berkumur, virus maupun zat-zat iritan yang ada di rongga mulut akan terbuang keluar.

Link Pendaftaran Webinar Kefarmasian 30 April 2024

Terlebih bila berkumur menggunakan larutan antiseptik seperti povidone iodine. Larutan ini akan membunuh virus penyebab ISPA, bekerja langsung di area yang meradang, serta melapisi rongga mulut hingga ke pangkal lidah. “Berkumur tak hanya membantu meringankan sakit tenggorokan, tapi juga memelihara kebersihan mulut dan tenggorokan,” ucap Lusy, dalam webinar bertajuk Peran Povidone Iodine sebagai Antiseptik Oral untuk Mengatasi Gejala Awal Common Cold yang diselenggarakan Betadine dan OTC Digest, Rabu (20/3/2024).

 

Berkumur dengan Povidone Iodine

Povidone iodine (PVP-I) merupakan antiseptik berspektrum luas, yang efektif membasmi berbagai macam mikroorganisme termasuk virus, bakteri, jamur, spora, hingga protozoa. Menariknya, sejak pertama kali diperkenalkan pada 1960-an hingga sekarang, belum ditemukan adanya resistensi terhadap PVP-I.

Keunggulan lain dari PVP-I yaitu bekerja cepat dan bertahan lama. “PVP-I juga tidak menimbulkan rasa tidak nyaman atau perih, serta tidak meninggalkan noda di gigi ketika digunakan sebagai obat kumur,” jelas Lusy.

Ia melanjutkan, PVP-I bekerja melawan virus influenza dengan cara menghambat neuraminidase dan hemagglutinin, yang mencegah virus menyebar dan menghambat perlekatan virus ke reseptor tubuh. PVP-I juga memiliki efek antiinflamasi sehingga bisa mmbantu meredakan nyeri akibat sakit tenggorokan.

Manfaat PVP-I sebagai obat kumur telah dibuktikan dalam penelitian. Misalnya yang dilakukan oleh Shiraishi T, dkk (2002), pada siswa sekolah menengah. “Ditemukan bahwa angka absensi akibat selesma dan influenza pada siswa yang berkumur dengan PVP-I, lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak,” jelas Lusy.

Namun demikian, masih ada kekhawatiran di masyarakat mengenai rasa obat kumur yang mengandung PVP-I. Tak bisa dipungkiri, tampilan dan bau PVP-I sudah sangat identik dengan antiseptik untuk luka. “Ternyata tidak demikian. Justru rasanya segar, tidak pahit dan tidak menimbulkan rasa perih. Tidak seperti yang kita bayangkan,” imbuh Lusy.

Hal ini diamini oleh Fitria Dewi Astari, Brand Manager PT Mundipharma Healthcare Indonesia. Ia menjelaskan, Betadine Mouthwash and Gargle mengandung PVP-I 1%. “Dengan konsentrasi seperti ini, PVP-I efektif membunuh virus penyebab ISPA tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman di mulut,” terangnya.

Berdasarkan studi klinis, berkumur dengan PVP-I bisa membunuh 99,99% virus penyebab ISPA dibandingkan antiseptik lainnya. Betadine Mouthwash and Gargle bekerja cepat, hanya dalam 30 detik saja. Perlu diperhatikan yaitu cara penggunaannya. “Pertama, berkumur biasa dulu selama 30 detik, lalu buang. Setelah itu, berkumur di pangkal tenggorokan dengan kepala sedikit mendongak selama 30 detik,” tutur Fitria. Usai berkumur, tidak perlu dibilas dengan air biasa.

Kegiatan berkumur bisa diulang 3 – 5x sehari ketika sedang mengalami ISPA. Bolehkah dilakukan sebagai kegiatan rutin setiap hari? “Bisa digunakan selama 14 hari berturut-turut, lalu beri jeda dulu satu minggu bila ingin menggunakannya lagi,” jelas Fitria.

Betadine Mouthwash and Gargle merupakan rangkaian Betadine Cold & Flu, yang juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi sariawan, bau mulut, dan sakit tenggorokan. Rangkaian lain dalam Betadine Cold & Flu yaitu Betadine Throat Spray yang mengandung PVP-I 0,45%. “Bentuk spray lebih praktis, cocok untuk dibawa bepergian,” ucap Fitria.

Selain dua produk yang mengandung PVP-I, juga ada Betadine Cold Defense Nasal Spray yang mengangung iota-carragenan (caragelose/ganggang merah). Diindikasikan untuk mengurangi durasi dan keparahan gejala pilek dan flu pada dewasa dan anak usia 1 tahun ke atas. Disemprotkan ke dua lubang hidung, Betadine Cold Defense Nasal Spray akan mengikat virus dan kuman di rongga hidung lalu membuangnya keluar, serta melapisi rongga hidung sehingga kelembapannya terjaga. (nid)

______________________________________

Ilustrasi: freepik