Kemajuan Pengobatan Kanker Payudara: Makin Nyaman dan Tepat Sasaran
pengobatan_kanker_payudara

Kemajuan Pengobatan Kanker Payudara: Makin Nyaman dan Tepat Sasaran

Pengobatan kanker payudara telah berkembang pesat dibandingkan beberapa dekade lalu. “Perubahan signifikan dalam 10 tahun terakhir adalah penerapan pengobatan yang dipersonalisasi,” ungkap Clinical Associate Professor Veronique Tan, Head & Senior Consultant di Department of Breast Surgery, Division of Surgery and Surgical Oncology Singapore General Hospital (SGH) dan National Cancer Centre Singapore (NCCS).

Kemajuan ini tidak terlepas dari diagnosis yang cepat dan akurat, termasuk jenis dan stadium kanker. Diagnosis yang tepat sangatlah penting sebelum pengobatan dimulai. “Hal ini memungkinkan pengembangan strategi pengobatan yang komprehensif, terutama dalam menentukan urutan terapi, kebutuhan pengujian genetik atau pemeliharaan kesuburan, serta pilihan pembedahan terbaik,” paparnya.

Misalnya saja, kini bisa dilakukan uji genomik untuk menganalisis gen tertentu, untuk menilai seberapa besar risiko kanker payudara akan kambuh dalam 5 – 10 tahun setelah diagnosis. Kemajuan dalam pengujian genomik dan urutan pengobatan kini memungkinkan strategi pengobatan yang disesuaikan dengan berbagai hal. “Tidak hanya berdasarkan jenis tumor dan stadium klinis, tetapi juga mempertimbangkan usia, kesehatan, dan tujuan pengobatan pasien,” jelas Dr. Tan.

Pengobatan Kanker Payudara yang Makin Canggih

Pengobatan kanker payudara melibatkan berbagai disiplin ilmu di bidang medis. Hal ini dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup, mengurangi efek samping pengobatan, dan memperhatikan hasil estetika setelah pembedahan. Berikut ini beberapa terobosan yang krusial dalam pengobatan kanker payudara.

1. Terapi sistemik neoajuvan

Ini adalah pengobatan yang diberikan sebagai tahap pertama untuk menyusutkan tumor, sebelum terapi utama (biasanya operasi). Terapi neoajuvan bisa berupa kemoterapi, terapi hormon, atapun radioterapi. Saat mulai diperkenalkan pada 1980-an, terapi ini ditujukan untuk mengurangi beban tumor pada pasien dengan kanker stadium lanjut yang tidak bisa dioperasi. Diharapkan dengan kemoterapi ajuvan, ukuran tumor mengecil sehingga operasi lebih mudah dilakukan.

Kemoterapi ajuvan kini menjadi pengobatan standar untuk beberapa jenis kanker payudara sejak stadium awal. “Termasuk kanker payudara triple-negatif, kanker HER2 positif, dan kanker reseptor hormon positif stadium lanjut,” ujar Dr. Tan.

Dengan membantu mengurangi ukuran tumor, pemberian kemoterapi neoajuvan memungkinkan konservasi payudara serta prognosis yang lebih baik. Dokter juga bisa memberikan rejimen pengobatan selanjutnya dengan lebih baik, berdasarkan respons terhadap pengobatan awal.

2. Bedah onkoplastik

Tak bisa dipungkiri, banyak perempuan takut menghadapi diagnosis kanker payudara karena khawatir akan kehilangan payudara. “Namun, saat ini tersedia berbagai pilihan bedah onkoplastik yang dapat membantu mempertahankan bentuk payudara yang estetis,” ungkap dr. Tan.

Bedah onkoplastik adalah teknik bedah payudara yang menggabungkan operasi kanker payudara dengan operasi plastik, sehingga bentuk alami payudara tetap bisa dipertahankan. Dengan kata lain, bedah onkoplastik bertujuan untuk mengangkat tumor payudara secara menyeluruh, tanpa mengabaikan aspek estetika dari payudara. “National Cancer Centre Singapore (NCCS) menawarkan beragam teknik rekonstruksi payudara yang disesuaikan dengan bentuk payudara, preferensi pasien, dan kebutuhan onkologis mereka,” tutur dr. Tan.

Menariknya lagi, prosedur mastektomi kini bahkan bisa dilakukan dengan teknik invasif minimal (minim luka, bukan operasi terbuka). Tentu hal ini membuat pasien merasa lebih amna, nyaman dan tenang karena luka operasi minimial.

3. Pengobatan yang dipersonalisasi dan komprehensif

Pengobatan yang dipersonalisasi mungkin terdengar sederhana, tapi sebenarnya berdampak sangat besar. Seperti telah disebutkan di awal, hal ini ini tidak terlepas dari diagnosis yang cepat dan akurat. Misalnya dengan tes genomik. “Ketersediaan tes genomik untuk kanker tertentu memungkinkan dokter mengidentifikasi pasien yang kemungkinan tidak akan mendapatkan manfaat dari kemoterapi, sehingga mereka dapat dengan aman disarankan untuk menghindari pengobatan ini,” papar dr. Tan.

Pengobatan kini juga dilakukan secara komprehensif dan holistik, melibatkan berbagai disiplin ilmu kedokteran. Bagaimanapun, kanker adalah penyakit yang kompleks, meski telah banyak kemajuan dalam pengobatan kanker.

Di NCCS misalnya, pasien menerima perawatan suportif dari ahli onkologi psikososial, serta akses ke layanan pengujian genetik, pemeliharaan kesuburan, klinik seksualitas, dan kelompok dukungan sebaya. “Kami memahami bahwa setiap pasien memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, dan masing-masing pasien didukung oleh tim profesional perawatan kesehatan yang merawat mereka dan keluarganya,” ujar dr. Tan. Perawatan tersebut mencakup seluruh proses, mulai dari diagnosis, pengobatan, dan pemulihan, hingga masa pemulihan dan seterusnya.

Gedung baru NCSS memiliki fasilitas yang lengkap dan canggih. Meliputi ruang kemoterapi canggih, fasilitas radiasi, serta layanan radiologi. “Pasien yang memerlukan operasi besar atau perawatan inap akan dirawat di Singapore General Hospital, yang terletak dekat dengan NCCS,” terang dr. Tan. Kedua institusi ini berada dalam satu area sehingga memudahkan akses pasien ke dokter ahli dan teknologi canggih.

Kita sangat bersyukur, pengobatan kanker payudara telah berkembang demikian baik. Tak sekadar angka keberhasilan pegobatan yang meningkat, tapi juga dari segi estetik, di mana bantuk patudara bisa dipertahankan dengan bedah onkoplastik. Namun yang terpenting, lakukan skrining dan deteksi dini dengan SADARI setiap bulan, serta mammografi rutin setahun sekali sejak usia 40 tahun. Bila ditmukan pada stadum dini, tingkat kesembuhan sangat tinggi, dengan efek samping pengobatan yang minimal. (nid)

Baca juga: Cek Yuk! Ini 3 Mitos Kanker Payudara yang Bisa Menghambat Pengobatan

_____________________________________________

Ilustrasi: Image by freepik