Upaya Dekarbonisasi AstraZneca - Transisi ke 500 Kendaraan Listrik

Upaya Dekarbonisasi AstraZneca - Transisi ke 500 Kendaraan Listrik

Emisi karbon berdampak besar bagi kesehatan manusia. Beberapa bulan terakir, kita dihadapkan dengan tigginya polusi udara, yang diikuti dengan naiknya kasus ISPA (infeksi pernapasan akut). Emisi kendaraan, PLTU, dan industri manufaktur ditengarai berkontribusi besar terhadap parahnya polusi udara di Jakarta dan sekitarnya.

Komitmen AstraZeneca untuk mengurangi emisi karbon perusahaan di sektor kesehatan, perlu diapresiasi. Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh perusahaan obat inovatif asal Inggris ini antara lain penanaman pohon dalam AZ Forest dan kantor pusat AstraZeneca di Jakarta yang ramah lingkungan.

Langkah menuju Ambisi Nol Karbon AstraZeneca tak berhenti di sana. Belum lama ini, AstraZeneca bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) serta mitra lokal meluncurkan transisi armada operasional AstraZeneca, dari kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik atau EV (Electric Vehicle.

AstraZeneca telah menggunakan 120 motor listrik dan 5 unit mobil listrik hingga Oktober 2023. Rencananya, 30 motor listrik lagi akan tiba di akhir 2023. Menurut target, akan digunakan total 500 EV, yang terdiri dari 350 sepeda motor dan 150 mobil listrik, dan akan mulai beroperasi di Pulau Jawa. “Tahun depan, kami akan menuntaskan transisi ke 500 kendaraan listrik. Betul-betul 100 persen transisi dari bahan bakar minyak ke listrik. Itu adalah komitmen kami, dan itu tidak mudah,” ujar Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon dalam konferensi pers di Kantor Kemenkomarves, Selasa (31/10/2023).

Ia melanjutkan, "Transisi armada AstraZeneca ke kendaraan listrik merupakan inisiatif keberlanjutan terbaru kami yang mencerminkan komitmen AstraZeneca terhadap Janji Sustainable Healthcare, yang berdampak pada pengurangan hingga 900 ton metrik emisi karbon dari kendaraan operasional kami,” ungkap Se Whan Chon. Transmisi kendaraan ini secara signifikan akan mengurangi dampak perusahaan terhadap lingkungan.

AstraZeneca juga telah menginisasi gerakan dekarbonisasi di sektor kesehatan. Ditandai dengan Janji Sustainable Healthcare bersejarah yang dipimpin oleh AstraZeneca selama sesi tematik perusahaan pada Indonesia Sustainability Forum 2023. "Mencapai layanan kesehatan nol karbon tidak bisa dilakukan sendirian. Hanya dengan memelihara kerja sama global yang telah kita tunjukkan dalam melawan COVID-19, baru kita dapat suatu hari memulihkan bumi dan melindungi kesehatan manusia untuk generasi yang akan datang," lanjut Se Whan.

Hal ini diamini oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti. Ia mengapresiasi AstraZeneca atas pendekatan visi mereka terhadap keberlanjutan lingkungan, dan dalam mengurangi emisi karbon perusahaan. “Transisi hingga 500 kendaraan dan melibatkan kendaraan listrik buatan lokal telah menetapkan standar yang bagus sebagai inisiatif keberlanjutan,” ucap Nani.

AstraZeneca berkolaborasi dengan perusahaan lokal produsen kendaraan listrik, Volta Indonesia. Volta Indonesia akan menyediakan motor listrik untuk kendaraan AstraZeneca. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT AstraZeneca Indonesia, PT Volta Indonesia Semesta, dan PT Arthaasia Finance. Kolaborasi antarperusahaan tersebut akan mendukung manufaktur lokal, sekaligus mengakselerasi penggunaan kendaraan listrik guna mencapai target nol emisi Indonesia pada 2060. (nid)