Berita duka kembali meliputi dunia hiburan Tanah Air. Aktris senior Rima Melati meninggal dunia sore ini, Kamis (23/6/2022). Ia mengembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot subroto, Jakarta, dalam usia 84 tahun.
Kabar ini diketahui pertama kali dari unggahan Instagram Story menantu Rima Melati, Marisa Tumbuan. “Telah berpulang dengan tenang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa, Ibu RIMA MELATI, ibunda/mertua terkasih dari Aditya Bimasakti dan Marisa Tumbuan, pada hari ini Kamis 23 Juni 2022 pada pukul 15.14 WIB di RSPAD Jakarta Pusat. Mohon doanya dan mohon dimaafkan semua kesalahan beliau. Tuhan memberkati kita semua. Aamiin.” Begitu tulis Marisa.
Rima Melati Meninggal Dunia, sempat Masuk ICU
Belum diketahui penyebab meninggalnya Rima Melati. Namun sebagaimana diketahui, sebelum Rima Melati meninggal dunia, almarhumah sempat dirawat di sebuah RS swasta di bilangan Bintaro, pada pertengahan Mei lalu. Rima bahkan sempat masuk ICU selama menjalani perawatan di sana.
Salah seorang sahabat Rima yakni aktris senior sekaligus penyanyi Widyawati, mengatakan bahwa Rima dirawat lantaran mengalami ulkus dekubitus (luka baring) pada daerah punggungnya. “Jadi luka yang di belakang, yang biasanya terjadi kalau kita terlalu lama tidur. itu yang membuat luka. Luka itu yang akhirnya jadi infeksi,” ujar Widyawati, dalam kanal YouTube Starpro (21/5/2022).
Ulkus dekubitus adalah kondisi di mana jaringan pada permukaan tubuh mati, karena jaringan darah pada bagian kulit tertentu mengalami tekanan dalam waktu lama. Kondisi ini acap terjadi pada pasien koma, orang yang tidak bisa bergerak sehingga harus terus berbaring (kondisi imobilitas), atau duduk terlalu lama. Karenanya, dekubitus disebut juga luka baring. Decubitus acap terjadi pada area punggung, bokong, tumit, dan bagian tubuh lainnya yang bertulang dan mengalami tekanan.
Menurut Widyawati, kondisi kesehatan Rima memang kerap naik turun sejak suaminya, Frans Tumbuan, meninggal pada 2015 lalu. “Sudah agak lama. Beberapa bulan lalu saya sempat ke rumahnya, saya jenguk dia. Kondisinya memang drop, fisiknya lebih kurus dari sebelumnya,” ujar Widyawati, dilansir dari Sindonews.
Pertengahan Juni, Rima masih dirawat di RS tersebut, tapi sudah tidak di ICU. Salah seorang sahabat Rima yang lain yaitu aktris senior Jenny Rachman, mengunggah video kala menjenguk Rima di RS. “Doa penuh kasih sayang untuk Mba Rima Melati, semoga segera Sembuh kembali.” Begitu tulisnya pada unggahan di Instagramnya, Rabu (15/6/2022). Kita semua berduka, Rima Melati meninggal dunia.
Penyintas Kanker Payudara
Rima Melati yang memiliki nama asli Marjolien Tambajong, lahir pada 22 Agustus 1937. Aktris dan model keturunan Belanda – Minahasa ini telah menyabet berbagai penghargaan bergengsi dalam dunia perfilman. Termasuk di antaranya enam Piala Citra; salah satunya sebagai aktris terbaik untuk perannya dalam film Intan Berduri. Dalam film besutan Turino Djunaidy tersebut, Rima beradu peran dengan almarhum Benyamin, yang juga menyabet penghargaan sebagai aktor terbaik untuk film itu.
Karir Rima Melati sebagai artis peran bisa dibilang gemilang. Sejak memulai debutnya di film Kasih Tak Sampai pada 1961, Rima sangat produktif membintangi berbagai film hingga lebih dari dua dekade kemudian.
Tak lama usai syuting film Sesaat dalam Pelukan (1989), Rima terpaksa absen dari dunia hiburan karena masalah kesehatan. “Ada benjolan kecil di payudara kiri, tapi tidak saya hiraukan,” ujarnya saat diwawancara OTC Digest beberapa tahun silam. Lama kelamaan, benjolan tersebut bertambah besar. Setelah didesak oleh sang suami, ia akirnya mau periksa ke dokter. “Ternyata, dokter bilang saya kena kanker payudara stadium 3B,” lanjutnya. Tak hanya kanker payudara, ia juga diketahui memiliki kanker usus.
Sangat disayangkan, saat itu, di Indonesia belum bisa dilakukan operasi pengangkatan payudara sebagian (mastektomi parsial). Tak ayal, ia harus bolak-balik ke Belanda selama 1,5 tahun untuk menjalani pengobatan. Tak hanya operasi, Rima juga menjalani kemoterapi. Kepada OTC Digets, ia bercerita bahwa rambutnya sempat rontok akibat kemoterapi
Bersyukur, segala perjuangannya berbuah manis. Rima Melati dinyatakan remisi dari kanker. Ini sungguh luar biasa, mengingat stadium kankernya sudah cukup lanjut. Dicurigai, salah satu faktor risikonya mengalami kanker payudara karena kebiasaannya merokok sejak usia 16 tahun.
Menjadi pejuang dan penyintas kanker payudara, Rima kemudian mendirikan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bersama beberapa orang sahabat. Termasuk di antaranya Linda Gumelar, yang juga merupakan penyintas kanker payudara. Organisasi nirlaba tersebut terbentuk pada 2003, dan dikukuhkan secara resmi pada 2015. Selain itu, Rima juga aktif di yayasan Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT).
Rima Melati meninggal dunia dengan meninggalkan segudang karya. Keberaniannya menjalani pengobatan kanker payudara pun telah menginspirasi para pejuang kanker payudara untuk tidak menyerah menghadapi kanker payudara. YKPI juga telah menyadarkan perempuan Indonesia untuk sadar melakukan SADARI secara rutin, memberi dukungan moral kepada para pejuang kanker payudara, hingga membantu banyak perempuan melakukan mamografi gratis. Selamat jalan Rima, selamat beristirahat. Karyamu akan selalu dikenang. (nid)
___________________________________________
Foto: Istimewa