Jenazah Samuel Mulia (59 tahun), penulis mode dan gaya hidup, disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven, Jakarta Utara, dan pada pukul 19.00 hari Senin kemarin, 27 Juni 2022, dilakukan acara kebaktian tutup peti. Jenazah Samuel akan di kremasi di krematorium Heaven lantai 5, Kamis, 30 Juni 2022.
“Samuel Mulia meninggal dunia, Sabtu, 25 Juni yang lalu, setelah sekian lama mengidap penyakit ginjal kronis dan menjalani cuci darah,” ujar Ai Syarif, rekan dekat Samuel.
Becky Tumewu, teman dekat Samuel, mengabarkan hal yang sama.“Kak Samuel telah pergi mendahului kita semua sore tadi,” papar Becky di unggahan Instagram Story @becktum, Sabtu lalu.
Semasa hidup, Samuel Mulia menekuni dunia mode dan gaya hidup. Ia juga menulis kolom “Parodi” mengenai gaya hidup di harian Kompas.
Beberapa penyakit ginjal
Faktor risiko penyakit ginjal antara lain: usia 50+ tahun, penderita diabetes, penderita hipertensi, perokok, obesitas dan faktor gen. Menurut data Kementerian Kesehatan, penyakit ginjal di Indonesia menyebabkan 42 ribu lebih kematian /tahun. Tercatat sebagai penyebab kematian ke-10 terbanyak.
Ginjal berfungsi membuang sisa metabolisme dalam tubuh. Proses pembuangan dilakukan melalui hati dan ginjal. Selain memroduksi urin, ginjal berfungsi menyeimbangkan cairan. Saat suhu udara dingin, kita sering buang air kecil, dan bila suhu udara panas tubuh akan menimbulkan rasa haus karena tubuh kekurangan cairan.
Penyakit ginjal bisa berupa batu ginjal, infeksi ginjal, radang ginjal, sakit ginjal karena diabetes, sakit ginjal karena hipertensi, sakit ginjal karena lupus, atau karena polikistik.
Kondisi-kondisi itu bisa membuat fungsi ginjal menurun. Apabila ginjal sampai tidak berfungsi, akan terjadi gagal ginjal.
Cuci darah
Pasien penyakit ginjal kronik bisa tidak merasakan gejala apapun pada awalnya. Penyakit ginjal kronik saat ini sudah menjadi masalah kesehatan global, dan prevalensi gagal ginjal jumlahnya semakin meningkat.
Penyakit ini bersifat progresif dan bila sudah gagal ginjal tahap akhir, pasien perlu menjalani ‘cuci darah’ atau haemodialisis (HD).
Dari berbagai sumber, HD merupakan prosedur di mana darah dikeluarkan dari dalam tubuh pasien dengan semacam mesin yang diletakkan di luar tubuh (dialyzer).
Untuk itu, melalui pembedahan dibuat hubungan buatan antara arteri dan vena (fistula arteriovenosa). Darah yang dialirkan ke luar tubuh dimaksudkan untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme (ureum dan zat beracun lain).
Tujuan HD
- Menggantikan ginjal dalam fungsi ekskresi, atau membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh seperti ureum, kreatinin dan sisa metabolisme lain.
- Menggantikan fungsi ginjal untuk mengeluarkan cairan tubuh, yang mestinya dikeluarkan sebagai urin oleh ginjal yang sehat.
- Meningkatkan kualitas hidup pasien.
Proses HD
Darah dialirkan ke luar tubuh, disaring dalam ginjal buatan atau mesin (dialyzer). Darah yang telah disaring dialirkan kembali ke dalam tubuh. Darah manusia berjumlah 5,6 - 6,8 liter. Selama proses HD, hanya sekitar 0,5 liter yang berada di luar tubuh.
Ada 3 jenis akses yang dapat dibuat yaitu: arteriovenous (AV) fistula, AV graftdan central venous catheter. AV fistula paling direkomendasikan karena lebih aman dan nyaman bagi pasien. Sebelum proses HD, berat badan pasien ditimbang, untuk menentukan jumlah cairan dalam tubuh yang harus dibuang.
Berikutnya, menghubungkan pasien ke mesin cuci darah dengan dipasangi blood line (selang darah) dan jarum ke akses vaskular pasien, yakni akses untuk keluar masuknya darah ke/dari dialyzer ke dalam tubuh. Setelah semua terpasang, proses HD dimulai.
Mesin HD berfungsi mengatur dan memonitor aliran darah, tekanan darah, dan memberi informasi jumlah cairan yang dikeluarkan serta informasi vital lainnya.
Mesin HD juga mengatur cairan dialisat yang masuk ke dialyzer. Cairan inilah yang membantu mengumpulkan racun – racun dari darah. Dengan pompa mesin HD, darah dialirkan dari tubuh ke dialyzer dan dikembalikan lagi ke dalam tubuh, setelah bersih dari aneka racun.
HD berlangsung sekitar 4-5 jam, dilakukan 1-2-3 kali seminggu. Setelah HD, pasien akan merasa sehat dan segar. (sur)