Setiap orang menginginkan bangun tidur dengan badan yang segar. Namun karena berbagai alasan kerap kita bangun dalam kondisi yang tidak menyenangkan, salah satunya mual. Ini tidak hanya merusak mood pagi, tetapi mungkin juga menandakan masalah tertentu.
Jika Anda mengalami mual saat bangun tidur bisa dipicu oleh kebiasaan makan malam, kadar stres hingga obat-obatan tertentu yang Anda konsumsi.
1. Makan malam yang ‘salah’
Makanan yang Anda konsumsi sebelum tidur berperan besar untuk tubuh Anda keesokan paginya, ujar spesialis gastroenterologi di Touro College of Osteopathic Medicine, Brooklyn (AS), Dr. Niket Sonpal. Makan berat di malam hari dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sehingga memicu mual saat bangun tidur.
“Ini terutama jika Anda memiliki alergi makanan tertentu atau intoleransi, contohnya intoleransi lakstosa,” terang dr. Sonpal, melansir Live Strong.
Meskipun sensitivitas pencernaan pada makanan tertentu tidak selalu memicu mual, perut Anda mungkin tidak dapat memproses makanan tersebut saat tidur, sehingga menimbulkan mual keesokan paginya.
Disarankan untuk tidak makan malam ‘mepet’ dengan waktu tidur, minimal tiga jam sebelum tidur. Juga dianjurkan untuk menghindari makanan yang terlalu berat.
2. Kelaparan sebelum tidur
Sebaliknya, lapar yang Anda tahan sebelum tidur juga bisa memicu mual saat bangun tidur, dr. Sonpal menambahkan.
Gula darah akan turun saat Anda tidak makan apa pun dalam jangka waktu lama. Gula darah rendah bisa menyebabkan munculnya rasa pusing atau mual saat bangun tidur, bahkan pingsan.
Gula darah yang terlalu rendah hingga menimbulkan gejala jarang terjadi pada mereka yang tidak menderita diabetes. Jika Anda mengalami gejala yang lebih berat seperti otot berkedut atau kebingungan, konsultasikan ke dokter.
“Jika sudah terdiagnosis diabetes, Anda mungkin mengalami ketoasidosis, yang menyebabkan tubuh memroduksi asam darah berlebih (disebut keton),” tutur dr. Sonpal. Tubuh yang dibanjiri keton juga bisa menyebabkan mual.
Tetap disarankan untuk tidak makan malam terlalu berat atau mendekati waktu tidur, sebaliknya pilih makan malam yang mengenyangkan tetapi juga sehat, salah satunya dengan memperbanyak asupan serat (juga membantu mengontrol gula darah).
3. Dehidrasi
Dehidrasi (kurang cairan) bisa menyebabkan penurunan fungsi tubuh, termasuk gangguan pencernaan, seperti mual.
Perlu dipahami rasa haus menandakan Anda sudah mengalami dehidrasi ringan. Dehidrasi yang lebih berat bisa menyebabkan mual, detak jantung cepat, kebingungan, otot berkedut dan gejala lain.
4. Asam lambung naik (refluks)
Refluks asam lambung terjadi saat asam lambung mengalir kembali (naik) ke kerongkongan, menyebabkan rasa sakit dan iritasi.
“Refluks asam lambung menyebabkan sensasi terbakar di tenggorokan dan mual,” dr. Sonpal menjelaskan. “Tidur dalam posisi mendatar, refluks asam lambung lebih mungkin terjadi di pagi hari, dibandingkan sesaat segera setelah makan.”
Kurangi makanan berlemak, seperti daging merah saat makan malam, dr. Sonpal menyarankan. “Makanan berat seperti itu membuat perut tidak bisa mencerna secepat sebelumnya. Plus, daging berada di dalam asam lambung untuk waktu yang lebih lama, menyebabkan kembung dan mual.”
5. Stres
Kecemasan dan stres dapat menyebabkan rasa mual saat bangun tidur, terutama jika emosi tersebut membuat Anda terjaga di malam hari.
Saat Anda cemas, tubuh melepaskan hormon yang mempengaruhi pencernaan Anda, menurut Anxiety and Depression Association of America. Ketidakseimbangan kimiawi ini dapat menyebabkan berbagai masalah perut, termasuk mual.
6. Mengalami konstipasi
Konstipasi (sembelit) terjadi saat gerak peristaltik usus tidak normal, menyebabkan buang air besar tidak teratur/sulit dikeluarkan.
Mual dan kram perut merupakan gejala umum sembelit, sehingga bisa menjadi salah satu penyebab Anda mungkin terbangun di pagi hari dengan rasa mual.
Pola hidup, seperti kurang konsumsi serat, kurang minum air putih, minim olahraga, tingkat stres tinggi dan perubahan rutinitas bisa menyebabkan timbulnya sembelit. (jie)