Virus corona sulit terdeteksi karena banyak sekali penyakit infeksi saluran napas yang gejalanya mirip infeksi COVID-19. Di Australia, sistem FluTracking untuk pengawasan COVID-19 telah diaktifkan.

Virus corona sulit terdeteksi karena banyak sekali penyakit infeksi saluran napas yang gejalanya mirip infeksi COVID-19. Di Australia, sistem FluTracking untuk pengawasan COVID-19 telah diaktifkan.
Ke depan, virus corona ini diharapkan akan menjadi seperti flu biasa.
Telah dipastikan, Olimpiade Tokyo 2020 tetap dilaksanakan sesuai jadwal. Diharapkan virus COVID-19 mati dalam suhu musim panas. Vaksinasi influenza membantu menjaga stamina para atlet.
Pernahkan Anda mendengar bila kegemukan dan obesitas bisa sebabkan sel lemak sakit? Ya sel lemak yang sakit memicu reaksi peradangan dan menimbulkan penyakit lain.
Tubuh butuh berbagai nutrisi untuk mencegah kebotakan. Di antaranya zat besi, dikombinasikan dengan vitamin C dan A, selenium dan zink untuk menguatkan akar rambut.
Mendeteksi gangguan jantung lewat kuku ternyata cukup efektif. Ini disebut tes Schamroth. Bagaimana caranya?
Virus corona diketahui bisa menular lewat perantaraan benda-benda yang terkontaminasi COVID-19. Lantas berapa lama virus corona bisa bertahan hidup di permukaan benda?
Penelitian menyatakan minuman manis kemasan bisa meningkatkan kadar kolesterol, sehingga berisiko pada kesehatan jantung.
Penting untuk melakukan pencegahan infeksi COVID-19. Selain dengan cuci tangan, Anda juga harus berhenti merokok.
Swiss chard, sayur yang masih ‘kerabat’ dekat dengan kale ini mungkin masih asing bagi sebagian orang Indonesia. Swiss chard digolongkan sebagai ‘super food’ penurun gula darah.
Kegemukan dan obesitas dianggap sebagai pemicu banyak penyakit. Penelitian terbaru menyatakan bila obesitas adalah bentuk penuaan dini.
Demam, sakit kepala, batuk dan hidung mampet. ‘Rombongan’ penyakit ini kerap terjadi, terutama pada anak-anak. Masyarakat awam menyebutnya sebagai flu, sementara para ahli mengidentifikasi sebagai selesma. Bagaimana membedakan antara selesma dan flu.
Pada Minggu (23/2/2020) lalu seorang pasien suspect COVID-19 meninggal di Semarang. Namun pemerintah menyatakan bukan karena virus corona, melainkan akibat infeksi bakteri yang menyebabkan bronkopneumonia. Apa itu bronkopneumonia?
Selama bertahun-tahun vitamin C dikenal sebagai obat flu. Padahal, penelitian tidak membuktikan hubungan yang pasti di antara keduanya. Terdapat salah kaprah yang menganggap vitamin C sebagai penangkal flu.