tanda tubuh kekurangan enzim pencernaan
tanda tubuh kekurangan enzim pencernaan

6 Tanda Tubuh Kekurangan Enzim Pencernaan

Tubuh kita memroduksi enzim pencernaan untuk membantu memecah makanan dan menyerap nutrisinya. Kondisi tertentu bisa menyebabkan seseorang kekurangan enzim pencernaan. 

Enzim adalah sejenis protein yang terlibat dalam hampir setiap proses tubuh. Protein ini mempercepat proses kimia dalam tubuh yang mengubah nutrisi menjadi zat di sistem pencernaan. 

Ada berbagai jenis enzim pencernaan, dengan manfaatnya masing-masing. Amilase akan memecah pati dan karbohidrat; protease berhubungan dengan protein; dan lipase menangani lemak. Ludah kita mengandung beberapa jenis enzim, demikian pula lambung, usus halus, pankreas dan hati. Sejumlah besar enzim dikeluarkan dari pankreas. 

Kekurangan enzim pencernaan bisa menyebabkan beragam masalah gastrointestinal. Hal ini juga dapat membuat seseorang kurang gizi, meskipun ia mengonsumsi makanan bergizi. Kekurangan enzim pencernaan menyebabkan kondisi yang disebut insufisiensi pankreas eksokrin (EPI).

Ada beberapa hal yang menyebabkan kita kekurangan enzim pencernaan, seperti pankreatitis (radang pankreas) kronis, fibrosis kistik dan diabetes. 

Penuaan, merokok dan pola makan modern (tinggi gula, lemak dan kurang serat) bisa berdampak pada produksi enzim pencernaan. Selain itu, kehamilan, penggunaan antibiotik berulang dan stres jangka panjang, juga bisa menyebabkan defisiensi enzim pencernaan. 

Melansir Healthline, Youssef Soliman MD, menjelaskan “Ketika kondisi tersebut terjadi, Anda bisa menambahkan enzim pencernaan pengganti sebelum makan untuk membantu tubuh memroses makanan lebih efektif.”

“Pengganti enzim pencernaan ini membantu memecah karbohidrat, lemak dan protein dari makanan yang Anda konsumsi. Kemudian nutrisi tersebut diserap tubuh melalui dinding usus halus dan didistribusikan bersama aliran darah,” imbuh Dr. Soliman. 

Hasilnya, enzim pencernaan pengganti ini akan membantu mencegah malabsorpsi dan ketidaknyamanan di saluran pencernaan.

“Dalam beberapa kasus, Anda mungkin membagi dosisnya. Misalnya, jika Anda makan dalam porsi besar – yang memakan waktu lebih lama dari biasanya – atau jika makan dengan lambat, dokter mungkin menyarankan untuk mengonsumsi setengah dosis di awal makan dan sisanya di tengah waktu makan,” Dr. Soliman menjelaskan. 

Gejala kekurangan enzim pencernaan

Secara umum kekurangan enzim pencernaan bisa memicu masalah seperti kembung, kram, perut terasa penuh, gas dan diare. Namun lebih dari itu, masalah ini juga mungkin menyebabkan gangguan lain. 

1. Intoleransi makanan

Berbeda dengan alergi makanan yang melibatkan respons imun, intoleransi makanan tidak. Saat tubuh tidak memroduksi cukup enzim, ditambah pola makan kurang buah dan sayur, hal ini dapat menyebabkan intoleransi makanan. 

2. Masalah usus

Karena tubuh tidak mampu memecah makanan dengan baik, sistem pencernaan dan usus mungkin mengalami banyak masalah. Gejala kekurangan enzim pencernaan cenderung pertama kali muncul di usus, seperti kembung, bergas, gampang kenyang, sembelit, diare, dll. 

3. Berat badan bertambah

Saat Anda sudah tidak mengonsumsi minuman manis dan lebih banyak makanan nabati, namun tetap tidak mendapatkan penurunan berat badan yang diharapkan, kekurangan enzim pencernaan mungkin penyebabnya. 

Penelitian Peng Zhao, et al, mengamati satu enzim spesifik TBK1 dan pengaruhnya pada penambahan bobot tubuh. TBK1 berperan besar dalam seberapa banyak lemak yang diubah menjadi energi. Jadi, tanpa enzim ini tubuh menyimpan lebih banyak lemak, alih-alih mengubahnya menjadi sumber tenaga, yang bisa menyebabkan penambahan berat badan yang tidak diinginkan. 

4. Penurunan imunitas

Dinding usus kita menampung sekitar 70% sel kekebalan. Ketika usus berfungsi optimal, ia bertindak sebagai penghalang virus, bakteri jahat dan patogen lain. Sebaliknya, pencernaan dan penyerapan nutrisi yang buruk dapat berdampak pada kesehatan usus, juga sistem kekebalan tubuh. 

5. Masalah kulit

Tubuh membutuhkan beragam nutrisi, termasuk untuk kulit, yang didapatkan dari makanan. Ini termasuk vitamin C, E, A, dan lainnya. Tetapi jika tubuh tidak mampu memecah makanan menjadi nutrisi dan menyerapnya, akhirnya bisa berdampak pada kesehatan kulit. 

6. Kecemasan dan depresi

Gangguan pencernaan, seperti kembung hingga sembelit, bila tidak ditangani sangat mungkin menyebabkan masalah yang lebih kompleks, seperti kecemasan dan depresi. 

Penelitian menunjukkan hubungan yang kuat antara usus dan otak (gut-brain axis). Perubahan pada usus bisa memicu perubahan mood.  (jie)

Baca juga: Manfaat Enzim Digestif untuk Keluhan Dispepsia Fungsional