Bersepeda termasuk olahraga yang digemari. Lomba tingkat dunia Tour de France 2022 baru saja diselenggarakan Juli lalu selama 3 pekan, menempuh jarak 3.350 km. Lomba tingkat nasional Tour d’Siak sedang dilakukan survei route, mulai Siak sampai Pekanbaru, Riau. Yang makin banyak penggemarnya adalah bersepeda sambil rekreasi, touring, melewati jalan raya atau blusukan menempuh jalur yang tidak biasa, menempuh jarak puluhan bahkan 100 km lebih.
Menempuh jarak jauh melewati medan yang berat, dibawah cuaca panas dan tidak bersahabat, pesepeda perlu mempersiapkan diri dengan baik. Saat bersepeda bisa mengalami cedera ringan atau berat, karena kecelakaan, kelelahan atau peralatan yang kurang memadai. Cedera bisa menimpa pesepeda pemula atau atlet profesional.
Sekedar gambaran, The Epidemiology of Cycling Fractures in Adults (2013) menyatakan, 90,5 persen fraktur (patah tulang) yang dialami pesepeda adalah fraktur ekstremitas atas. Sebanyak 86,5 persen kasus fraktur di atas tungkai, 10,8 persen di tungkai bawah dan 2,7 persen di tulang belakang atau panggul. Penyebab terbanyak (64,5 persen) karena kecelakaan lalu lintas. Pesepeda yang mengalami fraktur rata-rata berusia 39,3 tahun.
Cedera kepala sampai kaki
Sepeda bukan kendaraan bermotor, namun pesepeda bisa mengalami cedera kepala sampai kaki.
- Nyeri leher. Dari kepala, rasa nyeri turun ke leher dan bahu, karena otot-otot bahu menegang atau kelelahan.
- Luka gores atau memar. Bila luka cukup parah, perlu mencari bantuan medis.
- Tangan kesemutan atau baal. Antara lain karena terlalu kuat memegang stang.
- Nyeri punggung bawah. Karena terlalu lama bersepeda kecepatan tinggi dengan posisi membungkuk.
- Selangkangan lecet. Karena sadel yang keras, sehingga perlu diganti dengan yang lebih empuk dan nyaman.
- Nyeri lutut. Menurunkan sadel dan memajukan sadel lebih dekat ke stang sepeda, bisa membantu.
- Kaki terkilir, mati rasa atau seperti terbakar. Karena kaki salah posisi, sepatu kesempitan, kondisi jalan sedemikian rupa membuat kaki perlu kerja ekstra keras.
- Patah tulang (fraktur). Bisa karena senggolan atau tabrakan di jalan raya.
- Gangguan alat reproduksi. Terlalu lama mengayuh sepeda bisa membuat arteri dan saraf di antara anus dan penis terganggu, dan menyebabkan gangguan pada alat reproduksi pria.
Mencegah cedera
Secara umum, merencanakan bersepeda menempuh jarak jauh, badan harus dalam kondisi fit. Sebelum berangkat, lakukan pemanasan 10-15 menit. Persiapkan sepeda beserta semua perlengkapannya. Selama touring, jangan lupa istirahat. Cukup asupan cairan dan makanan. Patuhi peraturan lalu lintas.
Menyangkut perlengkapan, pilih yang nyaman dan aman (safety).
- Helm. Wajib dikenakan untuk melindungi kepala saat terjadi kecelakaan. Pilih ukuran yang pas dan nyaman di kepala.
- Kacamata. Untuk melindungi mata dari paparan dan radiasi sinar matahari, dari kotoran, angin dan debu.
- Sarung tangan. Melindungi dari sinar matahari dan saat terjatuh untuk meredam getaran.
- Minuman. Panas, haus dan keringat terkuras, segera minum untuk memulihkan tenaga dan terindar dari dehidrasi.
- Jersey atau baju warna terang. Agar mudah dilihat pengendara lain. Ada jersey yang dapat menyerap dan cepat mengeringkan keringat, dilengkapi kantong tempat menyimpan barang pribadi seperti ponsel.
- Celana. Pilih yang berbahan lentur dengan karet busa, untuk melindungi bokong selama bersepeda.
- Lampu. Apalagi di malam hari, lampu membuat pesepeda lebih jelas terlihat oleh pengguna jalan lain, terutama pengedara kendaraan bermotor.
- Sepatu. Melindungi kaki dan menambah kenyamanan. Pilih ukuran dan sepatu sesuai medan yang akan dilalui. Sepatu dengan desain cleat, membuat telapak kaki tetap nyaman dan bisa menggenjot pedal secara maksimal. (sur)