penelitian yang nyatakan ivermectin obat covid-19

Ini Riset Yang Mendukung Ivermectin Sebagai Obat COVID-19

Obat antiparasit Ivermectin pada kasus COVID-19 terbukti bisa mengurangi kematian terkait COVID-19, demikian kesimpulan dari penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Therapeutics, minggu lalu.

Riset ini menganalisa data dari berbagai studi klinis tentang penggunaan Ivermectin sebagai obat potensial terapi COVID-19.

Ivermectin yang disetujui FDA (Food and Drug Administration) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk terapi strongyloidiasis dan onchocerciasis (keduanya adalah infeksi cacing gelang) memiliki sifat anti-inflamasi (anti peradangan). Invermectin juga disetujui sebagai pengobatan topikal untuk kutu kepala.

Tim peneliti ingin menentukan manfaat obat ini terhadap COVID-19, terutama dalam mengurangi infeksi dan kematian. Dan, dari apa yang terlihat dalam penelitian, tim yakin akan kemanjuran Ivermectin melawan SAR-CoV-2. Sehingga bisa dipakai sebagai terapi obat COVID-19.

Pertama kali dilaporkan oleh The Epoch Times, data menunjukkan bila Ivermectin mengurangi risiko kematian pada pasien bergejala ringan hingga sedang dengan rata-rata 62%.

Data lebih lanjut menunjukkan bahwa risiko kematian ditemukan 2,3% di antara pasien rawat inap yang diobati dengan Ivermectin, dibandingkan dengan 7,8% pada pasien tanpa Ivermectin. Tetapi peneliti mencatat mungkin obat ini tidak bermanfaat bagi pasien yang memerlukan ventilator.

“Bukti dengan kepastian sedang menemukan bahwa pengurangan kematian COVID-19 yang lebih besar dimungkinkan dengan penggunaan Ivermectin.”

“Menggunakan Ivermectin di awal terapi klinis dapat mengurangi jumlah yang berkembang menjadi kondisi parah. Keamanan yang nyata dan biaya rendah mengindikasikan bahwa Ivermectin bisa memiliki dampak signifikan pada pandemi COVID-19 secara global,” peneliti menyimpulkan.

Apa yang terlihat dalam 24-48 jam?

Dalam penelitian awal di Australia terlihat, dalam seting laboratorium, bila obat Ivermectin mampu menghambat virus corona dalam 24-48 jam.

Data praklinis menunjukkan Ivermectin mencegah RNA virus untuk menggandakan diri. Kemudian pada tes khusus ini terlihat jika Ivermectin menarget SARS-CoV-2 seperti parasit.  

Penelitian terbaru dari beberapa riset lain tampaknya mengonfirmasi potensi Ivermectin terhadap COVID-19.

Namun sebagai catatan, FDA mengatakan telah menerima banyak laporan pasien yang memerlukan dukungan medis dan dirawat di rumah sakit setelah pengobatan sendiri dengan Ivermectin. (jie)

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Ivermectin, Obat COVID yang Sudah Dapat Izin BPOM