Badannya tinggi besar dan murah senyum. Sebelum menjadi chef, Lucky Andreono (34 tahun) lebih besar lagi alias obesitas. Berat badannya 145 kg. Ia menurunkan berat badan dengan gym dan diet. “Awalnya nge-gym 3 jam, seminggu 4 kali. Sebulan berat badan turun 4 kg,” papar pemenang Master Chef Indonesia Musim I ini.
Sadar masih ada yang kurang, ia mengubah strategi. Ia fokus ke diet, gym tetap 4 kali seminggu dan durasi lebih pendek. Sarapannya roti, sayur/buah dan ayam/ikan yang dikukus. Makan siang normal. Malam cukup mengonsumsi melon atau semangka. Ia tidak ambil pusing dengan jenis buah, tinggi gula atau banyak air. Bagaimanapun, “Lebih baik makan buah daripada makan camilan tidak sehat.”
Ia tidak mau diet yang bikin lapar. “Kalau lapar tidak bisa tidur. Saya maunya diet kenyang, hehehe.” Dengan cara ini, bulan kedua sampai bulan keempat berat badannya turun 12 kg. Berat badannya sekarang stabi 100 kg.
“Biar badan gede, kolesterol saya normal lho. Kenali tubuh Anda dan terapkan cara diet yang paling pas,” ujarnya dalam acara Panasonic Cooking Turut Mendukung Hari Gizi Nasional, 23 Januari 2016.
Cara memasak yang sehat? “Hindari menggoreng dan membakar. Lebih baik mengukus. Makanan tertentu bisa dimakan mentah. Jangan lupa cuci dulu di air yang mengalir.” Kalau harus menggoreng, gunakan wajan anti lengket, goreng tanpa minyak, pilih bahan-bahan yang bisa mengeluarkan minyak.
“Ayam, ikan, bisa digoreng tanpa minyak karena mengeluarkan minyak. Atau pilih bumbu yang mengandung minyak seperti kemiri.” (jie)