diet terbaik untuk pendertai pcos
diet untuk penderita pcos

Diet Terbaik Untuk Penderita PCOS

PCOS (polycystic ovary syndrome) merupakan gangguan hormon yang diderita 1 dari 10 wanita usia produktif, tetapi kondisi ini bisa berbeda untuk tiap individu. Diet bisa membantu Anda mengelola PCOS.

Jika Anda menderita PCOS, gejala paling umum yang terjadi adalah gangguan menstruasi, kulit berminyak, jerawat dan tumbuhnya bulu/rambut berlebih di wajah dan tubuh (hirsutisme).

Selain itu juga terjadi kerontokan rambut dan peningkatan kadar hormon testosteron (hormon pria). Tetapi apapun gejalanya, perubahan gaya hidup, termasuk diet sehat dan olahraga bisa sangat membantu.

Misalnya memperbaiki resistensi insulin dengan perubahan gaya hidup. Individu dengan resistensi insulin mengalami peningkatan kadar insulin dalam darah. Insulin dikenal juga akan menstimulasi produksi testosteron oleh sel tertentu di ovarium.

Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology menjelaskan dalam tubuh wanita, testosteron akan dirubah menjadi estrogen. Namun, setelah titik tertentu, tubuh tidak lagi mampu membuat estrogen dari semua kelebihan testosteron tersebut.

Dr. Margaret Nachtigall, MD, associate professor, di Department of Obstetrics and Gynecology di NYU Langone, menjelaskan tidak semua wanita penderita PCOS mengalami resistensi insulin, tetapi sebagian besar iya (65-70%).

“Untungnya mengobati resistensi insulin dapat memperbaiki gejala PCOS,” terang dr. Nachtigal, melansir Live Strong. “Saat menurunkan insulin, Anda dapat menurunkan produksi testosteron.” Ini juga dapat membantu mengurangi berat badan.

Diet terbaik untuk penderita PCOS

Tidak ada jenis diet PCOS yang cocok untuk semua orang, tetapi ada beberapa perubahan pola makan sederhana yang layak dicoba.

Samara Abbott, RD, nutrisionis PCOS yang tinggal di North Carolina (AS), merekomendasikan makanan tinggi protein, serat, lemak tidak jenuh dan sayuran non tepung.

“Tambahkan juga lemak sehat. Lemak tidak jenuh yang banyak pada ikan, kacang-kacangan dan biji-bijian dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan hormon pada penderita PCOS,” katanya.

Selain itu ia juga menyarankan:

  1. Utamakan makanan utuh.
  2. Belajar menyukai buah dan sayur.
  3. Pilih sumber protein tanpa lemak berkualitas tinggi, seperti ikan, daging tanpa lemak, tahu, telur, kacang-kacangan, dll.
  4. Masukkan lemak sehat seperti yang ditemukan di ikan berlemak, kacang-kacangan, olive oil atau alpukat ke dalam menu makan Anda.  

Diet tersebut juga membantu penderita PCOS untuk mengatasi kelebihan gula tambahan. Menambahkan lebih banyak biji-bijian utuh, seperti beras merah, quinoa atau 100% roti gandum ke menu makan bisa mengurangi keparahan resistensi insulin.

Makanan yang sebaiknya dihindari

“Saya merekomendasikan penderita PCOS untuk fokus dengan diet seimbang yang bisa mereka nikmati, alih-alih fokus pada apa yang harus mereka batasi atau hindari,” Abbott menyarankan.

“Jumlah gula tambahan atau karbohidrat olahan yang tinggi dapat mempengaruhi resistensi insulin, tetapi melakukan perubahan nutrisi dengan terlalu fokus pada pengurangan dan menghilangkan makanan biasanya tidak terlalu efektif dalam mengelola PCOS jangka panjang,” tambahnya.

Kenapa diet terbaik untuk penderita PCOS tidak fokus pada penurunan berat badan

Mencapai berat badan yang sehat dapat berkontribusi pada kesehatan yang positif, seperti perbaikan kesuburan dan penurunan resistensi insulin. Tetapi terlalu menekankan penurunan berat badan - di atas segalanya - dapat membahayakan penderita PCOS. Berpotensi menyebabkan:

1. Kerusakan hormon

“Saat seseorang terlalu fokus pada penurunan berat badan mereka cenderung membatasi kalori, memangkas konsumsi makanan tertentu dan olahraga berlebih, segala hal yang bisa merusak hormon dan menyebabkan gejala PCOS lebih buruk,” Abbott mengatakan.

2. Berat badan naik turun

Diet yang terlalu keras cepat menurunkan berat badan. Tetapi efeknya tidak bertahan lama, bobot tubuh biasanya juga gampang naik.

3. Makan berlebih

Pembatasan makan juga meningkatkan risiko makan berlebih (binge eating), yang biasa terjadi pada penderita PCOS. Riset di jurnal Neuropsychiatric Disease and Treatment menemukan penderita PCOS tiga kali lebih kerap mengalami gangguan makan, dibanding non-PCOS. (jie)