cacingan sebabkan stunting
cacingan sebabkan stunting

Cacingan bisa Sebabkan Stunting, Ini Pentingnya Rutin Minum Obat Cacing

Cacingan yang berlangsung lama dapat menyebabkan kurang gizi, terutama karbohidrat dan protein, serta kehilangan darah, menyebabkan anemia. Dalam jangka panjang terbukti cacingan bisa sebabkan stunting pada anak-anak.  

Kejadian cacingan pada anak-anak di Indonesia masih tinggi. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013 memaparkan prevalensi cacingan pada anak-anak adalah 22,6%. Dan data WHO (2016) menyebutkan, 55 juta anak Indonesia masih membutuhkan tindakan pencegahan cacingan.

Salah satu penyakit cacingan yang sering terjadi di dunia adalah yang ditularkan melalui tanah, disebut juga Soil Transmitted Helminth (STH). Ada tiga jenis cacing yang penularannya melaui tanah, yakni cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Necator americanus, dan Ancylostoma duodenale).

Cacing masuk ke saluran cerna anak melalui kontak langsung antara kulit dengan tanah/air yang terkontaminasi telur/larva cacing, misalnya saat anak bermain dengan kaki telanjang. Atau, telur cacing bisa masuk ke saluran cerna anak, setelah mereka bermain tanah dan tidak mencuci tangan bersih.

Setelah menembus kulit, cacing akan masuk ke pembuluh darah balik (vena). Cacing kerap berkembang biak dan bekoloni di dalam usus. Di sana mereka mengambil nutrisi, terutama karbohidrat dan protein. Cacingan dapat menyebabkan kurang gizi karena semua nutrisi ‘dibajak’ cacing. 

Setelah telur cacing masuk ke usus anak-anak, mereka akan kekurangan hemoglobin (Hb) hingga 12 gram persen, yang berdampak terhadap kemampuan darah membawa oksigen ke berbagai jaringan tubuh, termasuk otak. 

Akibatnya anak yang menderita cacingan rentan mengalami penurunan imun serta metabolisme jaringan otak. Bahkan dalam jangka panjang anak bisa mengalami kelemahan fisik dan intelektual, juga gangguan pertumbuhan, berpawakan pendek alias stunting.

Cacingan telah lama diketahui sebagai salah satu faktor risiko penyebab stunting pada anak-anak, terutama balita. Tim peneliti dari Universitas Padjajaran (Bandung) dan Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) membuktikan prevalensi infeksi cacingan pada anak stunting berkisar antara 12,5 – 56,5%. 

Mereka melakukan meta-analisis dari 17 studi tentang infeksi cacing di berbagai negara. Riset ini dipublikasikan di jurnal Interdisciplinary Perspectives on Infectious Diseases 2022.

Gejala cacingan

Gejala cacingan sering kali tidak jelas, atau bahkan tidak ada gejala sama sekali pada infeksi ringan. Gejala yang muncul seringnya sangat umum. Misalnya nafsu makan berkurang, kurang bergairah, mudah lelah, mudah sakit, kemampuan belajar menurun. 

Orang tua harus semakin curiga jika anak mengalami cacingan terutama bila telapak tangan atau selaput matanya pucat, bisa menandakan sudah mengalami anemia.

Kadang disertai gejala gangguan pencernaan seperti diare, mual/muntah, perut terasa begah, dan ada darah di tinja. Dubur terasa gatal terutama di malam hari hingga anak susah tidur, kerap terjadi pada infeksi cacing kremi. 

Obat cacing

Pencegahan dan pengobatan obat cacing mutlak diperlukan. Pasalnya, cacingan mudah menular. Satu anggota keluarga terkena cacingan, besar risikonya anggota keluarga lain juga tertular. 

Risiko infeksi cacing mulai terjadi sejak anak / bayi mulai mengeksplorasi lingkungannya, yakni saat ia memasukkan benda-benda ke dalam mulut. Cacingan bisa diatasi dengan pemberian obat cacing dua kali setahun (setiap 6 bulan). 

Beberapa obat cacing yang beredar di pasaran adalah albendazole, ivermectin, mebendazole, nitazoxanide, pentamidine, praziguantel, pyrantel, dll. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam website resminya merekomendasikan albendazole (400 mg) dan mebendazole (500 mg). “Efektif, murah dan mudah diberikan oleht tenaga non medis (misalnya guru). Obat ini telah melalui pengujian keamanan yang ekstensif dan telah digunakan pada jutaan orang dengan sedikit efek samping,” tulis keterangan resmi WHO. 

WHO juga merekomendasikan ivermectin untuk mengontrol cacing gelang jenis S. stercoralis. Ivermectin diberikan sebagai satu atau dua dosis oral. 

Jika pemberian obat cacing dilakukan secara masif maka tindakan ini bisa meningkatkan status gizi dan fungsi kognitif anak. Sekaligus mencegah stunting. (jie)