nyeri leher yang perlu diwaspadai

Kapan Perlu Waspada Terkait Nyeri Leher

Hampir setiap orang pernah mengalami nyeri leher. Bahkan gara-gara ‘salah’ bantal Anda bisa mengalami nyeri leher. Tetapi ada kondisi tertentu yang membuat Anda perlu waspada, atau perlu segera ke dokter. 

Untuk sebagian besar masalah nyeri leher, tidak masalah jika Anda mencoba melakukan perawatan sendiri (swamedikasi) sebelum mencari bantuan medis. Namun, jika nyeri leher Anda terasa sangat mengganggu, sehingga membuat Anda tidak bisa duduk diam, atau disertai gejala berikut, disarankan segera mengubungi dokter: 

1. Demam, nyeri kepala dan kaku leher

Melansir Harvard.edu, tiga serangkai gejala tersebut bisa mengindikasikan meningitis bakterial, suatu infeksi di sumsung tulang belakang dan penutup otak yang memerlukan pengobatan dengan antibiotik segera. 

2. Nyeri yang menjalar

Jika Anda mengalami nyeri leher yang menjalar ke salah satu lengan, terutama jika lengan atau tangan menjadi lemah, mati rasa atau kesemutan. Hal ini mungkin menunjukkan terjadi herniasi diskus di area servikal/leher yang menekan saraf, singkatnya saraf kejepit. 

Link Pendaftaran Webinar 25 April 2024

Herniasi diskus terjadi ketika diskus atau cakram tulang belakang robek sehingga bagian di dalamnya (nucleus/jaringan seperti jeli) menyembul keluar, menekan saraf terdekat. Akibatnya muncul gejala nyeri, hingga mati rasa. Bisa disertai peradangan. 

3. Hilangnya kontrol kandung kemih

Ini mungkin menunjukkan tekanan pada sumsum tulang belakang, yang memerlukan perhatian segera. 

4. Ketidakstabilan ekstrim 

Jika Anda tiba-tiba memiringkan kepala, menganggukkan atau mendongak ke atas/belakang lebih jauh dari biasanya, ini mungkin mengindikasikan patah tulang atau robek ligamen (jaringan penopang sendi). 

Hal ini biasanya terjadi hanya setelah benturan atau cedera yang signifikan, dan lebih mungkin terdeteksi oleh dokter atau dengan bantuan sinar X, dibandingkan berdasarkan persepsi Anda sendiri. 

5. Kelenjar getah bening di leher bengkak terus-menerus

Ini termasuk nyeri leher yang tidak biasa. Infeksi atau tumor dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri leher. 

6. Nyeri atau tekanan di dada

Serangan jantung atau peradangan otot jantung dapat menyebabkan nyeri leher disertai gejala jantung yang lebih klasik (angina pectoris).  

Angina pectoris dapat terjadi pada siapa saja, paling sering disebabkan oleh penyakit jantung koroner atau akibat penumpukan plak di pembuluh darah jantung. 

Gejala khas angina pectoris antara lain nyeri dada sebelah kiri yang terasa seperti tertindih, terbakar, tertusuk atau terasa sesak. Rasa sakit ini menjalar ke lengan, bahu, punggung, leher dan rahang. 

Segera pergi ke instalasi gawat darurat jika Anda merasakan gejala ini. Kecepatan pertolongan pertama bisa menyelamatkan nyawa Anda. (jie)