Di pasaran banyak sekali beredar produk susu, baik susu untuk anak hingga lansia. Bisa berupa susu bubuk, susu segar, susu skim, hingga UHT. Setiap produk susu menawarkan keunggulannya masing-masing, namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Secara umum susu mengandung sebagian besar gizi yang dibutuhkan tubuh, namun susu secara spesifik adalah sumber kalsium dan protein yang baik untuk kesehatan tulang dan otot.
Dr. Laurencia Ardi, MGizi, AIFO-K, selaku Health Communicator Kalbe Nutritionals, menjelaskan definisi susu itu besar, tetapi sebagian besar masyarakat berpikir susu itu adalah fresh milk (susu segar) dari sapi.
“Fresh milk itu lebih banyak kalsium dan proteinnya,” ujarnya, di sela acara Entrasol Bersama Anomali Coffee Hadirkan Pengalaman Ngopi Sehat Bagi #PejuangBerdikari, di Jakarta (2/7/2025).
Beberapa produk susu diolah dan ditambahkan dengan nutrisi lain, sehingga komposisi makro dan mikronutriennya lebih lengkap, termasuk vitamin, mineral tertentu, atau nutrisi spesifik, misalnya ekstrak buah zaitun yang adalah antioksidan.
Secara umum, zat gizi atau nutrisi terbagi menjadi dua: makronutrien yang meliputi karbohidrat, protein dan lemak, serta mikronutrien yang mencakup vitamin dan mineral.
“Komposisi produk susu sudah diatur sesuai kebutuhan, untuk anak-anak dan lansia berbeda. Pada anak tentu lebih besar kebutuhannya, dibanding lansia, karena masih tumbuh kembang, sel-sel, otot dan jaringannya semua masih tumbuh,” terang dr. Laurencia. “Kalau lansia tujuannya untuk mempertahankan, bagaimana caranya otot tidak mengecil, tulang tidak keropos. Nah, kebutuhannya tentu berbeda.”
Apa yang perlu diperhatikan memilih susu?
Di antara nutrisi makro dan mikro dalam produk susu, dr. Laurencia menekankan pentingya untuk memerhatikan kandungan gula di setiap kemasan.
“Kadungan gulanya harus diperhatikan, karena banyak susu yang klaimnya fresh milk, ditambahkan gula berlebih, itu yang mesti diwaspadai. Makanya biasakan untuk setiap membeli produk makanan baca kandungan gizinya di bagian belakang. Kita lihat gulanya berapa, terus proteinnya berapa, karbohidra dan lemaknya, seperti itu,” sarannya.
WHO dan Kementerian Kesehatan RI menganjurkan konsumsi gula harian maksimal adalah 50 gram per hari, setara 4- 5 sendok makan.
Ada salah kaprah terkait konsumsi minuman manis (termasuk susu) di kalangan awam: “orang muda aman konsumsi minuman manis, baru disarankan membatasi saat mulai usia lanjut.”
“Itu pandangan yang keliru,” tegas dr. Laurencia. “Karena sekarang banyak penyakit yang diderita usia lebih muda, termasuk diabetes. Bahkan, kita juga mengenal diabetes pada anak-anak.”
“Jadi, mau tua, muda atau anak-anak, kandungan gula harus diperhatikan. Maksimal 5 sendok makan per hari, jangan lebih. Sesekali mungkin tidak masalah, tapi kalau terus-menerus, tiap hari konsumsi gula berlebih itu akan berisiko diabetes ke depannya,” imbuhnya.
Hilangkah gizi dalam susu jika dicampur kopi?
Bagi Anda yang tidak terlalu suka minum susu, ada cara lain menikmati susu, yakni dalam bentuk kopi susu. Biasanya susu yang digunakan adalah susu cair UHT (ultra-high temperature), susu pasteurisasi atau susu steril.
“Kombinasi kopi dan susu tergantung dosisnya. Dari literatur menyebutkan kalau kita konsumsi kafein dalam rentang 400 mg per hari - 25 gram kopi mengandung 100 mg kafein - masih aman dan efektif untuk mendukung pembentukan tulang dan otot.”
“Jadi, jika kopinya tidak dalam dosis besar, tidak akan mempengaruhi value (nilai) nutrisi susu,” pungkas dr. Laurencia. (jie)