Virus corona varian Delta terbukti delapan kali kurang sensitif terhadap antibodi yang dihasilkan oleh vaksin COVID-19, dibandingkan dengan varian asli yang berasal dari Wuhan, China.

Mereka yang tidak divaksin COVID-19 tidak hanya lebih berisiko terpapar SAR-CoV-2 dan menulari orang lain, tetapi juga menjadi pabrik varian virus corona di dalam tubuh.

Zinc terbukti bermanfaat menghambat replikasi kuman (termasuk virus) di saluran napas.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telam menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada vaksin Moderna.

Bukti terbaru menyatakan long COVID bisa jadi karena virus corona membuat perubahan signifikan pada sel darah – menghasilkan perubahan permanen pada sel darah yang masih terlihat beberapa bulan setelah infeksi terdiagnosa.

penenitian di Inggris menemukan bahwa pemberian kombinasi jadwal dosis vaksin AstraZeneca dan Pfizer secara bergantian menghasilkan respon imun yang lebih kuat.

Negara tentangga Singapura akan memperlakukan COVID-19 layaknya virus flu biasa, sementara negara-negara Eropa sudah mulai melakukan aktivitas normal seperti dulu. 

Setelah terdapat pro-kontra penggunaan Ivermectin, akhirnya BPOM menyetujui pelaksanaan uji klinis Ivermectin sebagai obat COVID-19.

Laporan terbaru menyatakan orang dengan gangguan jiwa memiliki pemikiran untuk mati lebih tinggi selama pandemi.

Peneliti memperkirakan berkaca dari tsunami corona di India yang lalu, penyebaran varian Delta yang tak terbendung menyebabkan penularan pada anak-anak melonjak tinggi tinggi.

Ikatan dokter ahli jantung menegaskan bila vaksin AstraZeneca aman untuk mereka dengan komorbid gangguan jantung.

Mobilitas tinggi dan pelanggaran prokes selama libur Lebaran, ditambah varian baru Delta, membuat ancaman COVID-19 makin tinggi. Prokes perlu di-upgrade agar perlindungan lebih baik.

Virus corona varian Delta, atau yang sebelumnya dikenal sebagai varian India B.1.617.2, kini menjadi varian yang mendominasi di beberapa negara.

Penyakit jantung koroner (PJK) sampai saat ini masih menjadi pembunuh pertama di seluruh dunia. Data menunjukkan serangan jantung semakin banyak dialami oleh mereka yang berusia 30 tahunan, kenapa?

Meningkatnya kasus harian COVID-19 diikuti dengan munculnya beberapa klaster sekolah, perlu ekstra kehati-hatian saat melakukan sekolah tatap muka.