Libur Lebaran telah usai. Kini saatnya bekerja, sekolah dan beraktivitas kembali. Untuk memulai rutinitas seusai libur panjang, penting untuk melengkapi diri dengan sistem kekebalan tubuh yang optimal. Apalagi dengan adanya ancaman lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan pasca libur Lebaran.
Sebagai gambaran, Satgas Penanganan COVID-19 mencatat, dua minggu setelah hari Lebaran kasus COVID-19 terus naik. Selama 24 jam terakhir – hari Selasa 1 Juni 2021 pukul 12.00 WIB sampai Rabu 2 Juni 2021 pada jam yang sama – ada penambahan 5.246 kasus baru.
Salah satu cara untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan mengonsumsi imunomodulator alami.
Imunomodulator adalah senyawa yang berfungsi memodifikasi respon imun dan mengaktifkan mekanisme pertahanan tubuh, sehingga tubuh lebih kuat melawan virus, bakteri, jamur dan mikroorganisme lain penyebab penyakit.
Apt. Drs. Victor S. Ringoringo, SE, MSc, Chief Business Development and R&D PT Deltomed Laboratories, mengatakan, “Meskipun peran imunomodulator sangat penting dalam memelihara dan meningkatkan daya tahan tubuh, namun pemahaman masyarakat Indonesia akan senyawa ini masih rendah.”
Berdasarkan hasil survei masyarakat Indonesia terutama di kalangan ibu, pengetahuan dan kesadaran terkait senyawa imunomodulator sangat rendah.
Survei pada 170 ibu dari Komunitas Mom Blogger Community dan Smart Mums ID mendapati sebesar 42% responden belum mengetahui apa itu senyawa imunomodulator. Bahkan 48% tidak tahu bahwa senyawa imunomodulator dapat diperoleh dari herbal asli Indonesia.
Berikut ini tiga bahan alami yang secara klinis sudah terbukti bermanfaat untuk menjaga imunitas:
Meniran
Meniran atau Phyllanthus niruri adalah tanaman herbal yang mudah ditemukan disekitar kita. Khasiat meniran dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan sudah dipercaya sejak dahulu.
Riset Chukwuemeka et al., membuktikan bila tumbuhan ini bersifat imunostimulan, yaitu meningkatkan respon imun terhadap penyakit atau infeksi .
Meniran merangsang dan meningkatkan aktivitas komponen sistem imun, terutama sel limfosit T – sitotoksik (CD8), sel Natural Killer (NK cells) dan monosit/makrofag. Sel-sel imun inilah yang dapat menekan infeksi virus/bakteri.
Sel monosit / makrofag merupakan lapisan pertahanan tubuh lini pertama. Ia bekerja dengan cara meningkatkan gerakan sel tubuh mendekati makanannya atau menjauhi racun (aktivitas kemotaksis). Juga meningkatkan aktivitas proses pembersihan tubuh dari mikroba yang tak diinginkan oleh sel pemakan (sel figosit).
Baca: Khasiat Meniran Untuk Kesehatan Hati
Selain itu, tidak perlu khawatir untuk mengkonsumsi meniran karena aman untuk pemakaian jangka panjang.
Daun kelor
Daun kelor (Moringa oleifera) adalah tumbuhan yang cukup populer di kalangan pencinta kuliner. Tumbuhan herbal ini dapat diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari sup bening, telur dadar daun kelor, gorengan hingga jamu.
Tak hanya lezat, daun kelor juga kaya akan nutrisi yang sangat baik untuk memelihara daya tahan tubuh. WHO bahkan menyebut kelor sebagai “the magic tree” karena nutrisinya yang seimbang.
Nutrisi dan asam amino yang terkandung dalam daun kelor antara lain kalsium, asam folat, zat besi, fosfor, kalium, zinc, protein dan beberapa vitamin (A, B, C, D, E dan vitamin K).
Kunyit
Kunyit (Curcuma domestica) adalah rempah yang sangat populer di Asia. Zat aktif utama kunyit (curcumin) sangat bermanfaat memelihara dan memperbaiki sistem pencernaan.
Studi tahun 2013 oleh Chinampudur, dkk, membuktikan kunyit juga bersifat imunostimulan dan anti-radang.
Meski terbukti khasiatnya, ketiga herbal tersebut harus diolah dengan baik dan higienis, sehingga membutuhkan proses yang panjang untuk menjaga khasiat dan zat-zat aktif di dalamnya.
Nyatanya, banyak masyarakat Indonesia yang enggan mengolah dan mengonsumsi herbal karena alasan kepraktisan. Berdasarkan survei kalangan ibu di Indonesia, sebanyak 61% ibu kurang suka mengolah herbal karena merepotkan.
Sebagai alternatif, dipasaran sudah tersedia imunomodulator dalam kemasan siap saji, baik kapsul atau cairan. (jie)