Durian, Buah Yang Kaya Antioksidan | OTC Digest

Durian, Buah Yang Kaya Antioksidan

Durian (durio zibethinus) adalah buah asli Asia Tenggara, yang oleh pecinta buah dipuja dan dianggap sebagai “rajanya” buah. Sementara bagi yang tidak suka, hanya dengan mencium baunya sudah membuat perut mual dan kepala pusing.

Buah ini tinggi kalori dalam 100 gram daging durian terkandung 147 kkal. Itu artinya, ketika seseorang mengonsumsi 1 kg durian berarti mendapat 1.470 kkal, hampir mendekati kebutuhan kalori harian 1.500 kkal.

Di balik “ancaman” itu, durian adalah buah yang kaya nutrisi. Durian mengandung kalsium, zat besi, magnesium, forsfor, sodium, potasium, folat. Juga vitamin A,C, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niacin) dan B6.

Penelitian menunjukkan, satu cup durian menyediakan 80% kebutuhan vitamin C harian, dan memenuhi 38% vitamin B6, 61% vitamin B1 serta 39% asupan mangan (Mn) harian. Selain itu, durian tinggi serat, banyak mengandung phytonurient, polyphenol, phytosterol, dan tryptophan. Disamping, tentunya, zat gizi umum seperti karbohidrat, lemak tak jenuh dan protein.

Warna kuning buahnya bukan tanpa manfaat. Dr. James A. Joseph, PhD, Direktur dari the Neuroscience Laboratory at the USDA-ARS Human Nutrition Research Center on Aging (HNRCA) di Tufts University menjelaskan, buah berwarna kuning biasanya memiliki pigmen yang disebut betakaroten. Salah satu fungsi betakaroten adalah membantu komunikasi antarsel, dan mengurangi tumbuhnya sel jahat.

Sel kadang terpicu oleh replikasi sel abnormal di dekatnya, lalu mengirimkan pesan penting: berhenti membelah diri. “Jika sel abnormal tak bisa mendengar pesan tersebut, tidak terjadi pencegahan. Betakaroten membantu pendengaran antarsel, dengan mengaktifkan gen yang memroduksi jalan masuk kecil ke dalam sel bagi pembawa pesan tersebut,” jelasnya.

Durian juga kaya phytosterol. Department of Pharmacology & Toxicology, School of Medicine, State University of  New York, AS, memberi catatan tentang manfaat zat phytosterol. Antara lain: memperbaiki reaksi antitumor pada tubuh, memperbaiki ketahanan terhadap kanker, dan secara langsung menghambat pertumbuhan tumor.

Zat organosulfur merupakan salah satu kandungan gizi penting pada durian. Zat ini juga banyak terdapat pada bawang putih. Manfaat organosulfur adalah untuk menurunkan sintesa kolesterol yang terjadi di sel hati, antiradang, antioksidan dan  antimikroba (bakteri dan jamur). Ini adalah komponen insulin untuk meningkatkan serapan glukosa untuk menghasilkan energi, serta organosulfur bersama tiamin dan biotin membantu menjaga metabolisme gula. Termasuk, efektif sebagai penstabil kadar gula darah.

Prof. Dr. Aminuddin AHK dari Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kebangsaan Malaysia, menyatakan bahwa durian mengandung tiga jenis gula alami: sukrosa, fruktosa dan glukosa. Buah ini secara instan dapat memberi tambahan energi, bagi yang mengonsumsi.

Penelitian membuktikan, dengan mengonsumsi dua pongge buah durian dapat menyediakan energi untuk bekerja 90 menit terus-menerus. Dibandingkan dengan apel, durian mengandung 4x protein, 2 x karbohidrat, 3 x fosfor, 5 x vitamin A dan zat besi, serta 2 x vitamin dan mineral yang lain.

Beberapa manfaat durian

  1. Mencegah depresi dan meningkatkan mood. Setelah makan durian, biasanya akan mengalami mood lebih baik. Ini karena kandungan tryptophan-nya, salah satu jenis asam amino yang dapat diubah tubuh menjadi serotonin.Yakni  hormon yang membuat perasaan lebih gembira, badan rileks dan mood meningkat.
  2. Makanan saraf. Vitamin B adalah “bahan bakar” bagi saraf. Dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi FKUI/RSCM menyatakan, saraf manusia sangat tergantung pada suplai vitamin B yang memadai dan sensitif terhadap kekurang vitamin B.
  3. Melancarkan sistem pencernaan. Durian kaya zat tiamin/ vitamin B1 (61%) yang merangsang nafsu makan, serta menghasilkan asam klorida dalam lambung sehingga menyehatkan sistem pencernaan. Kandungan serat yang tinggi (37%), dapat memperlancar pembuangan feses.
  4. Secara empiris, durian merupakan "obat" rematik. Banyak penderita rematik yang rasa nyerinya berkurang setelah makan durian. Ini mungkin karena kandung valin dan prolin, yang dapat memperbaiki fungsi sendi dan tendon serta membantu penyembuhan luka.
  5. Menurunkan tekanan darah. Durian mengandung kalium tinggi tapi kadar garamnya rendah, sehingga baik untuk menekan tekanan darah. US Food and Drug Administration mengijinkan industri durian mengajukan pengakuan resmi, terhadap kemampuan buah ini mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan stroke.

Perlu diwaspadai

Ada anggapan bahwa durian kandung kolesterolnya tinggi. Sejatinya, tidak ada tanaman yang menghasilkan kolesterol. Sebanyak 80% kolesterol berasal dari sintesa di dalam tubuh, sisanya 20% berasal dari lemak hewani.

Durian masuk kategori makanan dengan indeks glikemik tinggi, sehingga tak boleh dikonsumsi  berlebihan. Apalagi bagi yang bermasalah dengan gula darah.

Kasus negatif yang berkaitan dengan durian, adalah terjadinya over energy karena makan durian dalam porsi berlebihan. Gangguan pencernaan bisa terjadi, jika durian dikonsumsi bersama dengan minuman beralkohol.

Penelitian di University of Tsukuba, Jepang, membuktikan kandungan sulfur pada durian bisa menghambat pemrosesan dan pembuangan alkohol. Bahkan bisa memicu kematian. 

Berapa banyak bisa makan durian? Cukup 100-200 gram sekali makan atau 4-6 butir daging durian. Dan cukup satu butir, atau sekedar mencicipi, bagi yang sedang mencoba menurunkan berat badan. (jie)