Ini Dia Dua Penyakit yang Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi | OTC Digest

Ini Dia Dua Penyakit yang Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi

Diabetes melitus dan hipertensi termasuk gangguan sindrom metabolik yang banyak diderita saat ini. Pria penderita diabetes melitus (DM) memiliki kemungkinan 10-15 tahun lebih awal mengalami disfungsi ereksi (DE), dibandingkan yang tidak diabetes.

Ada dua penyebab disfungsi ereksi (impotensi) pada penderita diabetes. Pertama, terjadi gangguan saraf. Yakni pada saraf sensorik (perasa), motorik dan saraf simpatis serta parasimpatis. Kedua,  gangguan pembuluh darah. Kadar gula darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah. Terjadi penumpukan plak sehingga pembuluh darah menyempit dan organ tubuh  kekurangan aliran darah; termasuk ke penis.

Penelitian Diabetic Neuropathy Study Group of the European Association for the Study of Diabetes 2014 menyebutkan, penderita diabetes tipe 1 (faktor gen) dan mereka yang mengalami neuropati diebetikum (komplikasi diabetes yang menyerang sistem saraf), 4 kali berisiko mengalami disfungsi ereksi dan masalah berkemih.

Riset tersebut juga menunjukkan, 50% penderita diabetes melitus dalam suatu komunitas mengalami impotensi  10 tahun setelah menderita diabetes.

Hipertensi

Hal yang mirip terjadi pada penderita hipertensi. Dr. Heru H. Oentoeng, MRepro, SpAnd, FIAS, FECSM menjelaskan, hipertensi menyebabkan  kelenturan pembuluh darah menurun. Hal ini memudahkan lemak menempel sehingga aliran darah terhambat, termasuk aliran darah menuju penis.

Pada penderita hipertensi umumnya juga terjadi penurunan hormon testosteron; apalagi pada pasien usia lanjut. Hormon inilah yang bertanggungjawab pada peningkatan libido.

Menurut dr. Heru, beberapa golongan obat antihipertensi pun yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Salah satunya golongan beta blocker.

Saat terjadi rangsang seksual, jantung akan memompa lebih banyak darah ke penis agar terjadi ereksi. Obat jenis ini bekerja menstabilkan aliran darah, sehingga darah yang terpompa tetap rendah. Akibatnya, ereksi tidak maksimal. Pada kasus ini, sebaiknya pasien konsultasi ke dokter agar bisa diberi obat lain.

Apa yang harus dilakukan jika seseorang memiliki salah satu penyakit di atas? Segera konsultasi ke dokter, untuk mengevaluasi penyebab impotensi. Tidak semua penderita disfungsi ereksi harus mengonsumsi obat golongan PDE 5 inhibitor(Phospodiesterase tipe 5 Inhinitor atau obat pelebar pembuluh darah di penis / obat kuat).

Banyak yang bisa dipulihkan hanya dengan perubahan gaya hidup, untuk mengurangi faktor risiko. Seperti, mengurangi makanan berlemak dan garam bagi penderita hipertensi. Atau, menghitung nilai kalori harian dan mengurangi konsumsi gula bagi penderita DM. Ditambah olahraga, berhenti merokok, tidak mengonsumsi narkoba atau miras.  

“Pasien diabetes yang gulanya tinggi banget, minum obat disfungsi ereksi tidak akan ngefek,” papar dr. Heru. Kadar gula darah harus diturunkan dulu ke batas normal. Dengan kata lain, disfungsi ereksi sebenarnya dapat menjadi penanda bahwa ada masalah dengan pembuluh darah atau hormonal. (jie)

Baca juga : 5 Hal Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Disfungsi Ereksi