Don Hasman Jalan Kaki 1000 KM dari Spanyol ke Perancis | OTC Digest

Don Hasman Jalan Kaki 1000 KM dari Perancis ke Spanyol

Usia tak menghalangi Don Hasman, fotografer senior Indonesia untuk keliling dunia. Dua kali sudah ia melakukan perjalanan dari Perancis ke Spanyol. 

Don Hasman adalah seorang fotografer handal Indonesia yang memilih menekuni dunia etnofotografi. Ia telah berkecimpung dalam dunia fotografi selama 62 tahun. Objek potretnya terkonsentrasi pada aspek-aspek antropologi mengenai daerah-daerah yang berada di pelosok Indonesia.

Dalam acara Nestle BOOST Optimum Ajak Lansia Indonesia Hidupkan Mimpi yang Tertunda, kakek berusia 79 tahun ini bercerita telah dua kali menuntaskan perjalanan sejauh 1000 km, selama 36 hari.

Seorang diri, Don Hasman berjalan kaki dari Saint Jean Pied de Port, Perancis, hingga Katedral Santiago de Compotela di Spanyol. Ya jalan kaki.

“Sudah dua kali saya menempuh perjalanan ziarah itu dari timur ke barat, dan dari jalur selatan ke utara. Pertama saat usia masih 67 tahun dan yang kedua 76 tahun. Yang terberat adalah cuacanya di atas 56 derajat Celcius. Selesai acara di sana akan mendapat sertifikat asal di atas 100 km (jalan kaki) atau 200 km untuk yang bersepeda,” katanya.

Jalan kaki saat usia lanjut, menurut Don Hasman, bisa dilakukan oleh semua orang asal memiliki persiapan yang cukup, baik persiapan fisik, intelektual, mental, dan tentunya biaya. “Saya persiapkan 30 tahun sebelumnya. Untuk perjalanan yang pertama butuh nabung selama 15 tahun,” imbuhnya.

Menurut pria yang juga pernah bersepeda dari China ke Tibet (2000 km) perlu mempersiapkan bekal yang cukup saat melakukan perjalanan panjang. Alih-alih jajan di restoran, Don Hasman memilih meracik sendiri bekalnya untuk mencukupi kebutuhan kalori hariannya.

“Saya butuh 2000 kalori sehari. Dengan 250-300 gram granula sudah bisa dapat itu (2000 kalori). Orang lain makan nasi atau mie instan itu kalorinya sedikit sekali.

“Ini sudah saya lakukan lebih dari 40 tahun. Granula itu dari kacang-kacangan, buah kurma atau kesemek kering yang tinggi gula. Untuk karbohidrat dan seratnya saya pakai oat. Jadi mencukupi kebutuhan kalori, karbohidrat, protein dan lemaknya,” urai pria yang menguasai tujuh bahasa asing ini.

Namun bukan berarti ia menolak makanan enak di restoran atau hotel. Dalam perjalanan ziarah tersebut tak jarang Don Hasman menemukan restoran yang menyediakan makanan gratis untuk peziarah.

“Ada restoran bintang lima yang menyediakan makanan gratis untuk 30 orang tiap harinya, lengkap dengan wine dan segala macamnya,” katanya, di Jakarta (11/11/2019) lalu.

Lantas bagaimana dengan persiapan fisik? Bagi seorang Don Hasman, olahraga rutin itu wajib. Push up lebih dari 100 kali biasa dilakukannya.

“Dua hari sekali push up, kasih waktu satu hari untuk pemulihan otot. 8-9 tahun terakhir ini saya merasakan penurunan kekuatan. Kalau biasanya sekali push up bisa dapat 20-30 kali, sekarang tidak sampai segitu sudah lemas. Tetapi porsi tetap dapat di atas 100 kali.” ujar pria yang masih bermimpi menginjakkan kaki di Punta Arenas, kota paling selatan benua Amerika ini. (jie)