Risiko Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan | OTC Digest

Risiko Infeksi Saluran Kemih pada Perempuan

Tiga perempuan dibanding satu laki-laki; inilah rasio yang terkena infeksi saluran kemih (ISK). Perempuan lebih rentan terkena ISK karena secara anatomis, saluran kemih (uretra) pada perempuan sangat pendek, dan letak lubang saluran kemih berdekatan dengan vagina dan anus. Flora/kuman dari kedua tempat itu mudah bermigrasi ke lubang saluran kemih. Begitu terjadi infeksi, kuman mudah naik hingga ke kandung kemih.

Kondisi vagina sangat berbeda dengan saluran kemih. Pada vagina, hidup berbagai flora normal, yang menjadi bagian dari pertahanan alami vagina. Selain itu juga ada mikroorganisme lain dalam jumlah terbatas, yang bisa bersifat patogen bila ada kesempatan. sangat berbeda dengan saluran kemih. “Tidak boleh ada kuman sama sekali di saluran kemih. Harus steril, tidak ada kompromi,” dr. Johan R. Wibowo, Sp.U, dari RS Omni Pulomas, Jakarta.

Begitu flora normal maupun bakteri patogen hinggap di saluran kemih, terjadilah ISK. Yang paling sering menyebabkan ISK yakni bakteri E. coli. Dan, jangan anggap enteng keputihan patologis. Ini turut meningkatkan risiko terjadinya ISK.

Sering kali, ISK muncul saat terlalu lama menahan pipis. Ini memang faktor risiko untuk ISK. Kita tidak pernah tahu, mungkin saja sudah ada kuman, bakteri, atau virus yang masuk ke saluran kemih. “Bila kemudian urin tertampung lama di kandung kemih, berarti kita memberi kesempatan pada mikroba-mikroba tersebut untuk berkembang biak. Makin lama menahan pipis, makin banyak populasinya di kandung kemih,” tutur dr. Johan.

Timbullah gejala berupa anyang-anyangan, kadang disertai darah saat buang air kecil (BAK), nyeri luar biasa pada perut bagian bawah, hingga demam. Saat terjadi infeksi, saluran kemih meradang. “Pembuluh darahnya melebar, kemerahan dan mudah pecah sehingga berdarah saat BAK,” jelasnya.

Untungnya, ISK jarang menimbulkan kondisi serius. Namun jangan berharap akan sembuh dengan sendirinya. Selama mikroba penyebab infeksi masih ada, maka ISK akan terus berulang. Gejala/keluhan mungkin akan hilang dengan banyak minum, karena hal ini akan mengencerkan urin sehingga populasi kuman ikut berkurang. Namun sesungguhnya, kuman masih ada di sana dan bisa berkembang biak lagi, lalu kembali memunculkan keluhan ISK.

ISK berulang bisa menipiskan dinding saluran kemih, dan bulu-bulu vili yang penting untuk menjaga dinding saluran kemih dan melindunginya dari peradangan, perlahan berkurang. “Kalau sudah tipis atau gundul, sdaluran kemih mudah meradang, berdarah dan timbul gejala anyang-anyangan,” terang dr. Johan.

Berobatlah ke dokter bila mengalami ISK, apalagi bila ISK sudah berulang. Dibutuhkan diagnosis yang pasti apa penyebab ISK, sehingga pengobatannya tepat. Bila vili sudah rusak, maka dibutuhkan obat khusus untuk menumbuhkannya. Apa yang harus dilakukan bila gejala ISK muncul tengah malam, dan sakitnya luar biasa sampai tidak bisa tidur? “Minum obat pereda nyeri, apa saja. Besok pagi langsung ke dokter,” tandas dr. Johan. (nid)

____________________________________________

Ilustrasi: Food photo created by jcomp - www.freepik.com