Penuhi Asupan Kolagen agar Kulit Awet Muda | OTC Digest

Penuhi Asupan Kolagen agar Kulit Awet Muda

Perempuan mana yang tidak ingin tampak awet muda. Penuaan alami tak bisa dihindari, tapi penuaan dini bisa dicegah. “Faktor lingkungan dan gaya hidup tidak sehat akan membuat penuaan muncul lebih cepat. Kulit jadi terlihat lebih tua dua atau tiga tahun dari usia sebenarnya,” ungkap dr. Fitria Amalia, Sp.KK dalam diskusi “I Believe the Beauty in Me, I Believe in Kinohimitsu” di Jakarta, Kamis (19/10/2017).

Kolagen merupakan salah satu kunci untuk kulit kenyal dan kencang. Kolagen adalah protein berserat dan keras, yang membentuk 1/3 dari protein tubuh manusia. Pada sebagian besar kolagen, molekulnya membentuk benang-benang tipis dan panjang; berfungsi sebagai struktur pendukung dan mengaitkan antara satu sel dengan yang lainnya. Inilah yang membentuk kekuatan dan elastisitas kulit.

Secara alamiah, pertambahan usia membuat metabolisme kulit berjalan lebih lama. Proses pembaruan sel dan produksi kolagen pun melambat, sehingga perlindungan alami kulit berkurang. “Ini akan membuat kulit menjadi kusam, kering dan keriput. Apalagi bila ditambah dengan gaya hidup yang kurang baik,” terang dr. Amalia.

Produksi kolagen menurun seiring bertambahnya usia, asap rokok, paparan sinar matahari berlebih, dan stres. Rerata terjadi pengurangan jumlah kolagen 1% per tahun. Alhasil, muncul risiko kulit keriput, sebagai tanda dari proses penuaan.

Kolagen ada yang diproduksi secara alami oleh tubuh, dan ada yang didapat dari misalnya dari makanan dan suplemen. Kebutuhan akan kolagen untuk usia 20 tahun berkisar antara 1.000 – 5.000 mg. sumber kolagen dari luar misalnya ikan, brokoli, tomat, serta buah dengan kandungan vitamin C tinggi seperti jeruk dan beri. Maka, jangan lupa atau malas memakan makanan sehat ini setiap hari. Tidak hanya mendapat asupan kolagen, kulit dan seluruh tubuh pun mendapat nutrisi penting lainnya.

Di pasaran, tersedia berbagai macam produk kolagen: suntik (injeksi), losion, hingga minuman. Seberapa besar manfaatnya? “Suntik kolagen memang lebih cepat diserap disbanding minuman berkolagen yang harus dicerna dulu. Namun efek negatifnya, kolagen dari suntikan bisa mengkristal kalau kondisi ginjal tidak baik,” tutur dr. Amalia.

Pun mengenai body lotion, efeknya tidak sebaik suntik atau minuman berkolagen. “Kolagen itu molekulnya susah diserap, jadi kalau topical (oles) kurang ada efeknya,” imbuhnya.  Dari ketiga bentuk tadi, ia lebih menyarankan kolagen yang berasal dari minuman. Laman medicalnewstoday.com menyebutkan, kolagen bisa digunakan sebagai dressing (semacam plester atau perban) untuk merangsang pertumbuhan sel kulit baru pada luka. Namun losion berkolagen dengan klaim bisa meningkatkan kadar kolagen, kurang bisa dipercaya karena molekul kolagen terlalu besar untuk bisa diserap melalui kulit.

Yang pasti, kulit harus dirawat setiap hari. “Hindari penggunaan sabun yang membuat kulit kering. Gunakan pelembap, rajinlah membersihkan kulit, dan kenakan tabir surya,” dr. Amalia melanjutkan. Terapkan pola hidup sehat: minimalkan makanan dengan pengawet dan perwarna, hindari asap rokok, dan cukup minum agar kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. :Kurang minum bisa membuat kulit kusam. Jangan lupa berolahraga secara teratur, dan konsumsi suplemen sesuai kebutuhan tubuh, pungkasnya. (nid)