Langsung langsing. Tak perlu malu mengakui bahwa kita—khususnya kaum hawa—menginginkan hal ini. Jangan lupa, pilih metode pelangsingan yang aman. Selain liposuction dan mesotherapy, ada lipotomy yang kini sedang naik daun.

Metode pelangsingan ini diperkenalkan tahun1999. Tidak melibatkan prosedur operasi, melainkan hanya berupa injeksi (sutikan). Apa bedanya dengan mesotherapy? “Pada mesotherapy yang disuntikkan adalah obat. Pada lipotomy, yang disuntikkan cairan garam steril,” ujar dr. Diana F. Suganda, M.Kes dari European Slimming Centre, Jakarta.

Injeksi berupa cairan garam dan aqua murni yang disebut slimtonic, bekerja dengan merapuhkan lemak. Ini tahap pertama dari lipotomy.

Tahap berikutnya memecah lemak dengan massage, ultrasound dan vibrator machine. Ini juga yang membedakan dengan mesotherapy, yang hanya berupa injeksi tanpa prosedur lain.  Massage membantu melancarkan aliran darah, sehingga lemak lebih mudah dikeluarkan dari tubuh, serta membantu posturing dan shaping agar tubuh lebih ‘berbentuk’.

Gelombang ultrasound yang ditempelkan di daerah yang disuntik, akan memecah jaringan lemak di daerah tersebut; pecahan lemak akan bergerak ke bagian tubuh lain untuk dibakar atau dikeluarkan.

“Akhirnya, lemak akan keluar lewat keringat, air seni dan buang air besar (BAB). Lebih ‘alami’ karena tubuh kita sendiri yang membuangnya,” tutur dr. Diana.

Prosedur lipotomy hanya melibatkan satu kali suntikan; membantu bagi yang takut disuntik. Apalagi, injeksi dilakukan dengan anastesi (obat bius) lokal sehingga tidak nyeri. “Total prosedur sekitar tiga – empat jam. Jika dilakukan di seluruh tubuh, tentu lebih lama, bisa lima jam,” ujarnya. Lipotomy bisa dilakukan di perut, lengan dan paha (bagian luar dan dalam).

Setelah itu, pasien perlu datang lagi empat kali dengan durasi dua kali seminggu, untuk menjalani massage, ultrasound dan vibrator. Selama periode ini sampai kunjungan terakhir, pasien dianjurkan memakai korset untuk membantu mengencangkan kulit, sehingga kulit tidak bergelambir setelah lemak di bawahnya hilang.

Bisa dibilang, tak ada efek samping karena tanpa obat atau operasi. Hanya, mungkin akan terasa sesak selama mengenakan korset. Sedangkan memar di bekas suntikan, akan hilang dalam beberapa hari.

Setelah menjalani prosedur pelangsingan tubuh, yang penting adalah maintain dengan cara: pola makan yang baik dan aktivitas fisik rutin. Tidak usah diet ketat, tapi pilih makanan yang baik. Tanpa maintain, lemak bisa kembali muncul.  Apa pun metode pelangsingan yang dijalani, percuma kalau tidak mengubah gaya hidup.

Tidak disarankan dilakukan pada ibu hamil dan menyusui, serta pasien jantung dan diabetes. (nid)