Jerawat Akibat Hormon Laki-laki | OTC Digest

Jerawat Akibat Hormon Laki-laki

Jerawat identik dengan ABG (anak baru gede). Saat puber, hormon remaja mulai aktif. Wajar bila mulai ada ketertarikan terhadap lawan jenis. Perubahan hormon menyebabkan kelenjar minyak di kulit menjadi aktif. Pada sebagian remaja, kulit menjadi sangat berminyak sehingga mudah berjerawat. Inilah yang memunculkan anggapan, jerawat identik dengan remaja.

Pengaruh hormon terhadap jerawat, tidak hanya terjadi pada masa puber. “Orang dewasa  bisa jerawatan karena pengaruh hormonal,” terang dr. Suksmagita Pratidina, Sp.KK dari Erha Clinic Bintaro, dalam diskusi di Jakarta.

Ada perempuan yang kadar androgennya melebihi rata-rata; ini disebut hiperandrogen. Androgen adalah hormon seks utama pada laki-laki, yang juga dibutuhkan oleh perempuan dalam jumlah sedikit, sebagai hormon seks sekunder. Namun bila kadarnya berlebihan, bisa menimbulkan masalah, salah satunya jerawat.

Androgen merangsang kelenjar minyak lebih aktif, sehingga menghasilkan minyak lebih banyak serta merangsang keratinisasi (penebalan lapisan kulit pada muara kelenjar minyak). Ada perempuan yang kadar androgennya normal, tapi kulitnya sensitive terhadap hormon ini sehingga berjerawat. Jerawat yang berhubungan dengan androgen, perlu perawatan berbeda.

Apa tanda bahwa jerawat dipicu oleh hormone androgen yang tinggi? “Bila jerawat tak kunjung sembuh meski pengobatan sudah dilakukan dengan baik. Bisa jadi produksi minyak tetap tinggi karena dipicu oleh hormon androgen,” papar dr. Gita.

Pada kasus seperti ini, pengobatan jerawat sedikit berbeda. Selain perawatan kulit dasar dengan membersihkan wajah dari kotoran dan minyak setiap hari, perlu pengobatan tambahan. Jangan kaget bila dokter kulit dokter memberikan pil kontrasepsi, yang mengandung kombinasi estrogen dan progesteron tertentu. “Progestin menduduki reseptor androgen di kulit sehingga androgen tidak bisa bekerja,” terang dr. Gita. Kelenjar minyak yang tadinya terlampau aktif jadi lebih tenang, keratinisasi pun berkurang.

Tidak semua pil kontrasepsi memiliki manfaat antiandrogen. Yang telah terbukti yakni yang mengandung progesteron berupa cypropterone acetate. (nid)

 

Baca juga: Macam-macam Jerawat dan Pengobatannya