Diet Yang Tepat Untuk Ibu Hamil | OTC Digest

Diet Yang Tepat Untuk Ibu Hamil

Ibu hamil yang mengalami kelebihan berat badan / obesitas berisiko mengalami masalah kesehatan yang serius, baik untuk sang ibu atau bayinya. Mereka ini disarankan melakukan diet.

Sebuah penelitan menunjukkan melakukan diet yang terkontrol dan dalam pengawasan aman dilakukan oleh ibu hamil dengan kegemukan / obesitas. Dalam penelitian tersebut selain kontrol yang ketat dari ahli nutrisi, peneliti juga memanfaatkan aplikasi penghitung kalori Lose It! di ponsel (berbasis android / IOS).

Wanita gemuk atau obesitas yang hamil berisiko mengalami diabetes saat kehamilan, preeklamsia, hipertensi dan cacat lahir.

Riset ini adalah yang pertama yang menguji efek diet dan aktivitas fisik pada ibu hamil yang mengalami kelebihan berat menggunakan aplikasi di ponsel. Penelitian yang disebut MOMFIT (Maternal Offspring Metabolics: Family Intervention Trial) tersebut dilakukan oleh Prof. Linda Van Horn, dkk., dari Northwestern University Feinberg School of Medicine, Amerika Serikat.  

Dilansir dari sciencedaily.com, Prof Van Horn menjelaskan, “Pendekatan ini dapat membantu ibu hamil mencapai rekomendasi berat badan yang dianjurkan dan meningkatkan perilaku gaya hidup sehat pascamelahirkan untuk seluruh keluarga.”

Namun satu hasil yang tidak biasa dari percobaan ini adalah adanya tingkat kelahiran seksio yang lebih tinggi untuk wanita di kelompok intervensi.

Mengubah diet keluarga

Tujuan utama studi ini bukanlah penurunan berat badan. “Penurunan berat badan saat kehamilan tidak disarankan. Namun, lebih bermaksud mengontrol supaya berat badan dengan menerapkan pola makan sehat dan meningkatkan aktivitas fisik, yang tetap bisa dilakukan pascakehamilan.

“Tujuan utama dari MOMFIT adalah untuk membantu ibu melakukan perubahan gaya hidup ketika dia masih hamil, suatu momen ketika wanita lebih termotivasi untuk melakukan apa yang benar untuk bayi mereka, kemudian mempertahankan perilaku baru ini dan menjadi teladan bagi keluarga, "kata Prof. Van Horn.

Bagaimana studi dilakukan

Studi MOMFIT ini melibatkan 281 wanita obesitas, berusia 18-45 tahun, yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Subyek pada kelompok intervensi mendapat arahan ahli gizi yang menghitung jumlah kalori yang harus dikonsumsi berdasarkan metode diet DASH (Diet Approach to Stopping Hypertension).  

Metode DASH menganjurkan lebih banyak konsumsi buah, sayur, gandum utuh, kacang-kacangan, ikan dan protein tanpa lemak. Diet DASH ternyata cocok diterapkan untuk ibu hamil, memberikan asupan kalsium, potasium dan protein yang cukup, tanpa tambahan garam, gula dan dan lemak tak sehat yang tidak dibutuhkan.

Partisipan juga diminta untuk melakukan olahraga ringan (jogging) setidaknya 30 menit atau 10.000 langkah per hari. Nutrisionis akan mencatat pertambahan berat, konsumsi makanan dan aktivitas fisik yang sudah dilakukan. Telepon, pesan teks atau email dikirimkan untuk menguatkan responden mengikuti program ini.

Partisipan mencatat pola makan mereka dalam aplikasi Lose It! Mereka juga dianjurkan untuk tidur 7-9 jam sehari, karena kurang tidur menghambat metabolisme dan berkontribusi terhambat penambahan berat badan.

Hasilnya 68,6% partisipan (kelompok intervensi) bisa mengelola berat badan selama kehamilan seperti yang direkomendasikan oleh National Academy of Medicine untuk mereka yang obesitas, yakni penambahan berat badan antara 11-25 pound (± 4,9 – 11,3 kg). Riset ini dipublikasikan pada 24 September 2018 di American Journal of Preventive Medicine. (jie)