PSA Tinggi Belum Tentu Kanker Prostat, Bisa Karena 7 Hal Ini | OTC Digest

PSA Tinggi Belum Tentu Kanker Prostat, Bisa Karena 7 Hal Ini

Lelaki usia 55 tahun ke atas dianjurkan untuk mulai memeriksakan kadar PSA saat medical check-up, untuk skrining kanker prostat. “PSA atau prostate specific antigen adalah protein yang memang ada dalam prostat. Bila dia bocor keluar, maka kadarnya di darah akan tinggi,” ujar Prof. Dr. dr. Aru Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI).

Kadar PSA dalam darah tinggi merupakan salah satu penanda adanya kanker prostat, tapi kanker prostat bukan satu-satunya yang bisa menyebabkan peningkatan PSA. “Tidak semua kebocoran PSA disebabkan oleh kanker,” imbuh Prof. Aru. Pada dasarnya, semua hal yang terjadi pada prostat atau organ sekitarnya bisa meningkatkan PSA. Peningkatan PSA akibat sebab selain kanker bukan hal yang perlu dikhawatirkan, jadi tidak usah panik. Berikut ini 7 hal yang jamak menaikkan kadar PSA.

  1. Usia. Secara alami, kadar PSA akan naik seiring bertambahnya usia. Karenanya, batas normal kadar PSA berbeda di tiap kelompok usia. Pada usia 40-49, kadar PSA normal yakni 2 ng/mL; usia 50-59 yakni 3 ng/mL; usia 60-69 yakni 4 ng/mL; dan 5 ng/mL pada usia 70-75.
  2. Pembesaran prostat jinak. Bertambah usia, bertambah pula kemungkinan terjadinya pembesaran prostat jinak atau BPH (benign prostatic hyperplasia). Terutama usia 60 tahun ke atas. “Pada kanker prostat, sel-sel kanker tumbuh di dalam prostat, tidak membuat prostat bertambah besar. Sedangkan pada BPH, memang prostatnya yang membesar, hingga bisa menekan saluran kencing,” terang Prof. Aru. Sulit buang air kecil termasuk gejala yang kerap dikeluhkan pada BPH.
  3. Bersepeda. Mereka yang hobi gowes, kadar PSA-nya cenderung tinggi. "Sadel sepeda menekan prostat. Sehingga, PSA akan bocor keluar karena terjadi kerusakan jaringan. Terutama bila bersepeda atau mengendarai motor dalam waktu lama,” tutur Prof. Aru. Ia menyarankan, jangan dulu bersepeda selama 2-3 hari sebelum pemeriksaan PSA.
  4. Prostatitis. Prostatitis atau peradangan/infeksi prostat termasuk masalah yang paling umum dialami laki-laki usia <50 tahun. Prostatitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau mikroorganisme lainnya. Prostatitis menimbulkan peradangan, pembengkakan, dan iritasi pada prostat, sehingga PSA bocor ke aliran darah.
  5. Infeksi saluran kemih (ISK). Saluran kemih dari ginjal melewati prostat. Infeksi pada saluran ini bisa ikut menimbulkan peradangan pada prostat atau mengiritasinya. Pada akhirnya, kadar PSA pun meningkat.
  6. Ejakulasi. Beberapa studi menemukan, kadar PSA meningkat pada beberapa laki-laki setelah ejakulasi, meski peningkatannya tidak tajam. Umumnya, kadar PSA akan kembali normal dalam 2-3 hari kemudian. Untuk itu, hindari ejakulasi beberapa hari sebelum pemeriksaan PSA.
  7. Prosedur medis.  Prosedur medis apapun organ sekitar prostat bisa menciptakan trauma pada prostat, sehingga PSA bocor keluar. Misalnya pemasangan kateter urin, biopsy, dan penggunaan surgical scope pada kandung kemih. Tunggulah 2-3 minggu setelah menjalani prosedur-prosedur tersebut bila ingin melakukan tes PSA. (nid)

Jadi, jangan langsung panic kalau PSA tinggi. Terutama bila masih berusia muda, karena kanker prostat cenderung menjangkiti mereka yang berusia lanjut. 

____________________________________________

Ilustrasi: Medical photo created by peoplecreations - www.freepik.com