Infeksi Jamur di Area Kemaluan pada Penyandang Diabetes | OTC Digest

Infeksi Jamur di Area Kemaluan pada Penyandang Diabetes

Penyandang diabetes dengan gula darah yang tidak terkendali rentan mengalami infeksi jamur pada area kemaluan. “Pada laki-laki, bisa terjadi balanopostitis atau infeksi pada kepala penis dan kulup penis,” terang dr. Susie Rendra, Sp.KK dari RS Pondok Indah – Puri Indah, Jakarta. Sedangkan pada perempuan, bisa terjadi vaginosis bakteri. Yang paling sering menyebabkan kedua kondisi tersebut yakni jamur Candida.

Sebenarnya, jamur merupakan flora normal di kulit sekujur tubuh kita, termasuk di daerah kelamin. Namun ketika sistem imun turun, ia bisa berkembang tak terkendali, dan menyebabkan infeksi. Sistem imun pada penyandang diabetes cenderung melemah, terutama bila gila darah tidak terkontrol.

Selain itu, tingginya kadar gula darah meningkatkan kandungan gula dalam urin, membuat daerah sekitar kemaluan jadi manis. Ini merupakan makanan bagi jamur, sehingga ia leluasa berkembang biak. Selain itu, juga terjadi peningkatakn glikogen, polisakarida yang digunakan tubuh untuk menyimpan gula. Bila sudah terjadi infeksi, akan lebih sulit pada penyandang diabetes karena sistem imun tubuh mereka kurang optimal.

Saat menemukan infeksi jamur di daerah kelamin, dr. Susie selalu melakukan cek kadar gula darah. “Hampir 50% gula darahnya tinggi, tapi mereka tidak tahu. Karena masih muda, mereka merasa belum perlu cek gula darah,” ujarnya.

Ia melanjutkan, “Balanopostitis biasanya dialami oleh laki-laki yang tidak disunat.” Bila penis tidak disunat, urin yang kaya akan gula terperangkap pada kulup, sehingga bakteri lebih mudah berkembang. Pada perempuan, glikogen ekstra pada daerah vagina akan meningkatkan keasaman vagina. Secara alami, lingkungan vagina memang asam, tapi bila terlalu asam, jamur mudah tumbuh.

Keputihan berwarna putih yang disertai rasa gatal dan kemerahan pada vagina termasuk gejala vaginosis bakteri. Pada balanopostitis, gejalanya antara lain kemerahan/bengkak pada kepala penis, gatal di sekutar ujung penis, dan ada cairan pada kulup. Baik pada laki-laki maupun perempuan, infeksi jamur di area kelamin bisa menimbulkan nyeri saat buang air kecil dan/atau berhubungan seks.

Pengobatan mencakup antijamur oles (topikal) dan/atau obat minim (oral), tergantung kondisi penyakitnya. Kebersihan area kemaluan harus lebih diperhatikan; pakaian dalam perlu diganti minimal dua kali sehari. “Kadar gula darah pun harus bisa dikendalikan. Kalau terus tinggi, jamur bisa menginfeksi lagi,” ucap dr. Susie. (nid)

__________________________________________

Ilustrasi: People photo created by freepik - www.freepik.com