Gawai Meningkatkan Risiko Demensia, Ini Sebabnya | OTC Digest
gawai_tingkatkan_risiko_demensia

Gawai Meningkatkan Risiko Demensia, Ini Sebabnya

Berapa jam Anda atau anak Anda berinteraksi dengan gawai setiap hari? Sebuah studi yang dilakukan di Universitas California Los Angeles (UCLA) menemukan bahwa rerata orang muda menghabiskan 7 jam sehari dengan iPad/tablet, ponsel pintar, komputer, dan konsol game. Sayangnya, teknologi pintar ini bisa merusak otak.

Dokter spesialis saraf Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S mengungkapkan, apapun yang tidak bagus untuk jantung, maka tidak bagus untuk otak. Penyakit vaskular (pembuluh darah, red.) makin sering kita dengar terjadi pada usia muda. “Dan, tren ke sdepan mungkin akan semakin tinggi bila kita tidak berubah,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.

Ia menyayangkan, kita makin jarang beraktivitas fisik. “Permainan yang sifatnya di lapangan mulai berkurang, tergantikan dengan gawai,” ujarnya. Aplikasi transportasi daring pun membuat kita semakin jarang bergerak. Dulu, kita harus berjalan hingga ke ujung gang untuk menyetop taksi, angkot atau kendaraan umum lain. Sekarang, layanan transportasi yang menjemput kita ke rumah.  

Tidak hanya itu, gawai membuat kita terisolasi dari orang lain. “Salah satu pencegahan demensia adalah aktivitas sosial yang tinggi. Jadi selain stimulasi fisik, kita juga membutuhkan stimulasi mental dan sosial. Salah satunya dengan silahturahmi,” tutur Dr. dr. Yuda. Namun saat asik dengan gawai,  kita lupa bersosialisasi dengan orang lain dalam kehidupan nyata.

Belajar dari penyandang demensia Alzheimer, mereka yang mulai menyendiri dan tidak mau bertemu teman, kondisinya akan sangat cepat menurun. Sebaliknya mereka yang tetap aktif secara sosial, progresivitas penyakitnya lebih lamban. “Menurut penelitian, orang yang banyak bekerja sosial tanpa dibayar memiliki risiko demensia yang lebih kecil,” imbuhnya.

Gawai sangat memudahkan hidup kita, tapi jangan sampai kita terlampau asyik hingga lupa bergerak dan bersosialisasi dengan manusia lain dan lingkungan sekitar. Alih-alih melulu bergaul di media sosial dunia maya, luangkanlah waktu untuk menyapa dan mengobrol dengan orang lain di dunia nyata.

Masih ada lagi yang perlu diwaspadai, yakni demensia digital. Apa itu, dan bagaimana menghindarinya? Baca di sini. (nid)

_________________________________

Ilustrasi: StockSnap / Pixabay.com