Anda Senang Berenang Di Pantai? Hati-Hati Infeksi Kulit Selulitis | OTC Digest

Anda Senang Berenang Di Pantai? Hati-Hati Infeksi Kulit Selulitis

Beberapa waktu lalu Lynn Fleming, seorang wanita dari Ellenton, Florida, Amerika Serikat, meninggal setelah berlibur di pantai, gara-gara infeksi bakteri di kulit. Saat berjalan-jalan di pantai Coquina, Lynn tersandung dan tulang keringnya terluka sepanjang tiga perempat inci.

Beberapa hari kemudian kaki Lynn bengkak dan menjadi hitam, sehingga ia bergegas ke rumah sakit. Di sana, dokter mendiagnosisnya terinfeksi bakteri yang memakan daging. Setelah satu setengah minggu perawatan, Fleming meninggal.

Kasus yang menimpa Lynn Fleming tersebut dalam istilah medis disebut selulitis. Ini adalah infeksi bakteri pada jaringan kulit dalam (jaringan subkutan atau dermis), menyebabkan kulit terlihat kemerahan, bengkak dan sakit saat ditekan.

Selulitis bisa menjadi kondisi yang membahayakan jiwa bila tidak segera ditangani. Infeksi bisa menyebar melalui kelenjar getah bening dan pembuluh darah. Yang perlu dipahami, selulitis bukan penyakit menular.

Seperti dikutip dari heraldtribune.com, setiap orang yang memiliki luka terbuka – walau kecil sekalipun – disarankan menghindari kontak dengan air, dalam kasus ini pantai.

“Mereka yang memiliki luka apa pun - segala jenis goresan – harus tetap berada di luar air,” terang Paulo Iovino, juru bicara Departemen Kesehatan Florida di Manatee Country.

Sebagian besar kasus selulitis disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan Staphylococcus yang masuk melalui luka di kulit; bahkan bisa dari luka akibat gigitan serangga, atau pada kulit yang telah teriritasi.

Gejala selulitis yang umum dialami seperti, kulit kemerahan, bengkak, nyeri, demam, muncul bintik-bintik meral, kulit melepuh dan bernanah.

Sangat disarankan segera mencari pertolongan medis jika gejala bertambah buruk seperti, mati rasa di bagian yang terinfeksi, nyeri peradangan bertambah berat, pusing, menggigil, mual, muntah, sesak dan penurunan tingkat kesadaran.

Pengobatan

Biasanya seseorang yang mengalami selulitis akan mendapat antibiotik oral, digunakan untuk 7-14 hari. Namun dokter bisa menyarankan rawat inap jika kondisi tidak kunjung membaik dalam 10 hari.

Selulitis yang tidak tertangani baik, berisiko menyebar ke bagian tubuh lain, dan memicu komplikasi seperti infeksi darah, peradangan kelenjar getah bening, sepsis (kegagalan multi organ akibat infeksi), atau necrotizing fasciitis (NF). Baik sepsis atau NF berisiko menyebabkan kematian.

NF disebut juga sebagai penyakit pemakan daging, karena infeksi yang terjadi menyebabkan kematian jaringan. Kondisi inilah yang terjadi pada Lyn.    

Pencegahan selulitis

Berkaca dari kasus Lyn Fleming, CDC (Centers for Disease Control and Prevention) - semacam badan penanggulangan dan pencegahan penyakit milik pemerintah AS – menyarankan untuk :

  1. Bersihkan segala jenis luka kulit dengan air dan sabun.
  2. Bersihkan dan tutup luka dengan perban bersih dan kering sampai sembuh.
  3. Pergi ke dokter jika mengalami luka tusukan dan luka dalam / serius lainnya.
  4. Cuci tangan dengan sabun, atau hand rub berbahan alkohol jika tidak ada air mengalir dan sabun.
  5. Pada mereka yang dengan luka terbuka atau infeksi kulit, sebaiknya menghindari berenang, baik di pantai, sungai, atau kolam renang. (jie)